Mataram (Suara NTB) – Bendungan Meninting di Wilayah Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat yang tengah proses penyelesaian pembangunan dipastikan desainnya sangat kokoh menampung volume air. Sehingga, masyarakat diminta tak khawatir jebol.
PPK Bendungan Meninting, Lalu Asgar mengemukakan, pembangunan bendungan tidak dilakukan sembarangan. Desain dilakukan oleh tim ahli. Dengan mempertimbangkan kajian sejumlah potensi-potensi gangguan yang bisa mengakibatkan kerusakan. Desain Bendungan Meninting menurut Lalu Asgar, sudah mempertimbangkan sejarah debit banjir dari seribu tahun sebelumnya sebagai acuan untuk perencanaan pembangunan bendungan.
“Baik dari ketinggian, luas hingga daya tampung bendungan. Dari keamanan struktur Bendungan Meninting ini sudah didesain secara stabilitas sangat aman,” ujarnya. Pembangunan Bendungan Meninting dibuat dengan perencanaan yang matang, agar tidak menimbulkan dampak bagi masyarakat sekitar. Namun masih ada kekhawatiran dari masyarakat, bendungan akan jebol. Apalagi ketika kondisi gempa besar.
“Perhitungan kita terkait dengan kejadian gempa 7,2 Skala Richter di Lombok, kami juga sudah mengadopsi perencanaan diatas itu. Ada dipasang early warning sistem di Bendungan Meninting,” terangnya. Early warning sistem ini juga berfungsi sebagai alat pendeteksi potensi banjir, sehingga bisa mengantisipasi kejadian-kejadian yang mungkin saja bisa terjadi. Bendungan Meninting dapat menampung 12 juta meter kubik air. Juga berfungsi untuk mendeteksi banjir sebesar 28 persen atau 80 meter kubik per detik.
“Itu sudah cukup tinggi untuk mengendalikan banjir yang ada di Sungai Meninting. Kalau tidak ada bendungan, air akan mengalir deras dari utara. Dengan adanya Bendungan Meninting, arus air bisa tertahan dan bisa memproteksi banjir,” katanya.
Artinya, tambah Lalu Asgar, ketika banjir datang akan langsung diproteksi oleh bendungan, kemudian ditampung ke hilir sehingga tidak berdampak ke masyarakat yang ada disekitarnya. Ketika bendungan nanti sudah beroperasi, menurutnya akan ada pola operasi dalam rangka pengendalian banjir. Bendungan Meninting juga dilengkapi pintu early rilis (pengendali banjir).
“Sebelum banjir itu datang, Bendungan Meninting ini akan diturunkan airnya dari elevasi normal, kurang lebih perhitungan diturunkan satu juta meter kubik,” rincinya. Sehingga banjir yang datang akan ditampung di bendungan dan tidak menggenangi sungai secara langsung. Dan dipastikan air yang tertampung di bendungan tidak akan meluap karena tetap terkontrol.
“Kami ada memasang alat automatic Water Level Recorder (AWLR) atau alat pengukur muka sungai, ada dua unit yang ada di sumber air meninting. Yakni Sungai Petete dan Sungai induk Meninting,” ujarnya. Karena itu, masyarakat diminta tak khawatir bendungan jebol.
Bahkan masyarakat sekitar akan jauh lebih aman dari potensi banjir saat terjadi hujat lebat dan intensitas tinggi di wilayah utara. Justru, masyarakat sekitar akan mendapatkan manfaat yang lebih besar. tersedianya sumber air, Bendungan Meninting akan jadi destinasi wisata baru. Sehingga dampak ekonominya akan sangat besar. (bul)