Mataram (Suara NTB) – Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) NTB, H Muzihir menegaskan bahwa partainya belum memutuskan arah dukungan di Pilkada NTB 2024. Hingga saat ini DPP PPP masih menggodok siapa figur yang tepat dan terbaik untuk didukung jadi Cagub dan Cawagub di Pilkada NTB 2024.
“Insya Allah Jumat besok pagi DPP akan melakukan rapat. Keputusan final PPP paling lambat Ahad pekan ini untuk Pilkada NTB,” ungkap Muzihir yang dikonfirmasi Kamis, 18 Juli 2024.
Hal itu disampaikan Muzihir untuk menepis isu yang menyebutkan bahwa DPP PPP sudah memutuskan arah dukungannya di Pilkada NTB. Muzihir menyebutkan pernyataan Sekretaris DPW PPP NTB, Muhammad Akri yang menyebutkan bahwa PPP telah memutuskan mendukung mantan Dubes Turki, Lalu Muhammad Iqbal bersama Bupati Bima Indah Dhamayanti Putri, tidak mendasar sama sekali.
Muzihir menyebutkan kemungkinan sekretaris-nya itu mengeluarkan pernyataan tersebut masih dalam kondisi mengantuk, capek dan masih pusing karena kelelahan sesampai-nya di bandara sehabis balik dari Jakarta bertemu DPP PPP. “Mungkin sedang pusing Pak Akri (baru tiba) di bandara. Jadi masih pusing,” ucapnya.
Sejak keluar pernyataan Akri tersebut, ia mencoba menghubunginya namun sampai hari ini ponsel Akri belum tersambung. Namun terlepas dari itu, bahwa keputusan resmi DPP akan disampaikan kepada dirinya selaku Ketua DPW. “Saya sampai sekarang belum nyambung dengan Akri,” katanya.
Muzihir lalu menjelaskan kronologis pertemuan mereka berdua bersama Ketua Umum DPP PPP, Mardinono dan Bendum DPP PPP, Arya Permana Graha di Jakarta. DPW PPP meminta petunjuk atas simpang siurnya pemberitaan belakangan yang menyebutkan arah PPP ke Iqbal di mana sebelumnya berdasarkan aspirasi bawah PPP ke Sitti Rohmi Djalilah dan Musyafirin atau Rohmi – Firin.
“Di situ saya minta petunjuk karena simpang siur beritanya. Awalnya saya bilang Rohmi Firin tapi tiba-tiba ke Iqbal. Saya mohon petunjuk. Kalau keputusan DPP ke Iqbal saya samiqna wa atokna,” ujar Wakul Ketua DPRD NTB ini.
Tapi dalam komunikasinya itu, oleh Ketum PPP Muzihir diminta menunggu tiga hari lagi sepulang dari Manado. Pertemuan dengan Ketum dan Bendum itu terjadi Rabu siang di Kantor Utusan Kepresidenan (UKP). Malamnya ia kembali kaget dengan pernyataan Akri tiba-tiba. Tidak hanya itu Ketua Umum, katanya pun kaget.
“Kami (dengan Akri) balik ke Lombok Rabu kemarin. Tiba-tiba sudah ada berita itu, tapi ndak lama akhirnya saya langsung bantah. Pak Ketum langsung bilang itu bagus,” katanya.
Muzihir pun menegaskan bahwa arah dukungan ke Pilkada NTB saat ini di tangan DPP. Meski demikian, dirinya tidak menampik jalinan komunikasi antara DPP PPP dan DPP Gerindra. Termasuk apakah PPP akan menduduki kursi di Kabinet Prabowo – Gibran.
“Ini sudah menjadi pembicaraan tingkat dewa. Yang jelas sampai hari ini belum ada keputusan, tapi apapun keputusan dari DPP nanti kami di DPW samiqna wa atokna,” pungkasnya. (ndi)