spot_img
Senin, September 16, 2024
spot_img
BerandaNTBSUMBAWADPKH Kembali Lanjutkan Vaksinasi HPR di Sumbawa

DPKH Kembali Lanjutkan Vaksinasi HPR di Sumbawa

Sumbawa Besar (Suara NTB) – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Sumbawa, memastikan terus melanjutkan program vaksinasi terhadap hewan penular rabies (HPR) untuk menekan penyebaran kasus rabies.

“Sejak ditetapkannya KLB Rabies melalui SK Bupati, kami sudah mengucurkan anggaran untuk penanggulangan dan pencegahan rabies salah satunya vaksinasi,” kata Kepala DPKH Sumbawa, H. Junaidi, kepada wartawan, Jumat, 19 Juli 2024.

Selain vaksinasi lanjut Jun, dana tersebut juga digunakan untuk kegiatan Koordinasi Informasi dan Edukasi (KIE) terkait bahaya rabies. Termasuk juga untuk melakukan eliminasi HPR yang dicurigai mengidap rabies.

“Pada pagi hari petugas kami melakukan vaksinasi ternak besar. Pada sore harinya, petugas melakukan vaksinasi HPR,” ujarnya.

Dia pun meyakinkan, khusus KIE pihaknya akan terus gencar ke sekolah-sekolah untuk melakukan sosialisasi. Sebab, setelah ditelisik angka gigitan HPR, kebanyakan korbannya anak-anak sehingga perlu dilakukan secara sosialisasi secara intensif.

“Kita juga telah berkoordinasi dengan Plt. Kepala Dinas Dikbud dan KCD Dikbud untuk diberikan ruang untuk memberikan edukasi bahaya rabies di  sekolah,” tambahnya.

Ia menyebutkan, vaksin yang tersedia saat ini sebanyak 17 ribu dosis. Sebab, pihaknya mendapatkan bantuan vaksin dari Menteri Pertanian sebanyak lima ribu dosis Februari 2024 lalu dan pengadaan sendiri sebanyak 12 ribu dosis.

“Ketersediaan vaksin ini kita harapkan bisa mencakup hingga 70 persen jumlah keseluruhan HPR sehingga kami berharap dukungan semua pihak, termasuk pemilik HPR,” tukasnya.

KLB

Seperti diberitakan sebelumnya, Dikes Sumbawa mencatat 464 kasus gigitan HPR hingga Juli 2024 dan 35 diantaranya dinyatakan positif rabies.

“Jadi, hampir setiap hari selalu ada gigitan antara 2-3 kasus kasus dan yang terbanyak kita temukan di kecamatan Lunyuk,” kata Kadikes Sumbawa, kepada wartawan melalui Kabid P3PL, H. Sarif Hidayat, Kamis, 18 Juli 2024.

Haji Sarif melanjutkan, berdasarkan data jumlah kasus yang terjadi didominasi di Kecamatan Lunyuk, Moyo Hilir, Moyo Hulu dan Sumbawa. Sementara untuk kematian sebanyak tiga kasus yakni Alas Barat, Lunyuk, dan Moyo Hilir.

“Memang angka kasus gigitan HPR ini cukup tinggi, karena setiap ada kejadian harus dilaporkan meski belum dinyatakan positif rabies,” ucapnya.

Pemerintah juga terus memberikan atensi khusus terhadap persoalan ini terutama kaitannya dengan penanganan HPR tersebut. Salah satunya dengan pelaksanaan vaksinasi terhadap korban yang tergigit HPR serta vaksinasi terhadap HPR.

“Vaksin kita masih tersedia karena kita baru melakukan pengadaan. Kami juga berharap supaya masyarakat supaya pro aktif melapor ke petugas ketiga tergigit HPR,” ujarnya.

Pihaknya juga mengimbau masyarakat agar tidak melakukan kontak langsung dengan anjing. Jika ada anjing yang diprediksi menebar virus rabies agar diinformasikan dengan cepat sehingga bisa langsung ditangani dan dieliminasi sebelum muncul korban.

“Vaksin yang ready saat ini masih cukup dan akan terus kita tambah untuk memberikan rasa nyaman dengan harapan tidak ada lagi tambahan kasus,” tukasnya. (ils)



RELATED ARTICLES
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -


Most Popular

Recent Comments