spot_img
Minggu, Desember 15, 2024
spot_img
BerandaHEADLINEDorong Penerapan Inovasi

Dorong Penerapan Inovasi

GELAR Teknologi Tepat Guna (TTG) Nasional ke XXV di Kota Mataram, 15 Juli-17 Juli 2024 sudah berakhir. Pelaksanaan TTG ini, tidak hanya memberikan keuntungan bagi peserta yang ikut secara langsung, namun dari hasil inovasi yang dikembangkan ini mampu diterapkan bagi kepentingan masyarakat yang lebih besar.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Desa, Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi NTB Ahmad Nur Aulia, menjelaskan, jika prestasi yang diraih ini merupakan potensi yang harus terus mendapat atensi dan dikawal pemerintah daerah. Termasuk pemerintah daerah bisa mendorong agar bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) dalam memanfaatkan potensi yang dimiliki.

‘’Terus kita dorong agar inovasi ini bisa diterapkan di skala yang lebih besar. Ini yang coba kami lakukan,’’ ujarnya di Kantor Gubernur NTB, pekan kemarin.

Terhadap desa yang berprestasi pada TTG ini, mantan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB ini, menyampaikan pemerintah juga tidak lepas tangan. Pemerintah akan memberikan penghargaan berupa penambahan alokasi khusus untuk Dana Desa (DD).

‘’Indikator dalam pengalokasian DD itu adalah desa disuruh untuk berprestasi, termasuk salah satunya waktu TTG kemarin nanti akan ada sertifikatnya. Dan ada penambahan alokasi khusus untuk DD. Sekarang desa-desa disuruh berprestasi semua, karena itu adalah salah satu indikator berbasis kinerja.  Desa yang berprestasi saat TTG, semua tergantung kementerian dan tinggal dikomunikasikan, SK akan ditembuskan ke Kementerian keuangan. Itu otomatis berjalan,’’ terangnya.

Pada kesempatan ini, pihaknya juga mengingatkan pada perangkat desa untuk tetap berpatokan pada penggunaan DD atau Alokasi Dana Desa (ADD). Diakuinya, cukup banyak kepala desa atau perangkat desa yang bermasalah ketika menggunaan DD atau ADD. Hal ini akan menjadi atensi pihaknya dan terus melakukan evaluasi.

‘’Kita harapkan untuk bagaimana memperkecil kemungkinan-kemungkinan terjadinya penyelewengan. Kita perkuat dari sisi APDesnya, RKPDes. Kebetulan tadi kita berbicara mengenai UHC (Universal Health Coverage) kan gitu. Bagaimana peran dari sisi untuk meningkatkan kualitas perencanaan dan penganggaran di tingkat desa,’’ ujarnya. (ham)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO