spot_img
Kamis, Desember 12, 2024
spot_img
BerandaNTBLOMBOK BARATLobar Belum Bisa Bebas dari Status KLB DBD

Lobar Belum Bisa Bebas dari Status KLB DBD

Giri Menang (Suara NTB) – Lombok Barat (Lobar) belum bisa bebas dari status Kejadian Luar Biasa (KLB) Demam Berdarah Dengue (DBD). Menyusul jumlah kasus DBD masih di atas standar per pekan itu sebanyak 7 kasus. Sedangkan jumlah kasus per pekan yang harus dicapai di bawah 5 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Lobar Arief Suryawirawan mengatakan jumlah temuan kasus DBD saat ini masih di angka 7 kasus dalam sepekan, sementara ketentuan untuk bisa keluar dari KLB di bawah 5 kasus. “Kita masih menunggu bisa di minggu-minggu ini di bawah lima kasus, kalau di bawah lima, maka insya Allah SK KLB bisa dicabut,” kata Arief, kemarin.

Sebulan lebih Lobar berstatus KLB DBD, karena jumlah kasus DBD sangat tinggi. Selama status KLB ini tidak ada warga Lobar yang meninggal. Warga meninggal terjadi di saat awal-awal DBD awal tahun ini. Hitungan SK statis KLB bisa dicabut, jelas dia, berdasarkan jumlah penduduk Lobar, sehingga ditemukan angka 5 kasus DBD per pekan untuk bisa diusulkan bebas KLB. “Ada standar nya, dilihat dari jumlah penduduk dan lainnya,”ujarnya.

Sejak sebulan terakhir (status KLB) kasus DBD pun berhasil ditekan. Awalnya dari dari 63 kasus per pekan, turun menjadi 27 kssus, kemudian bisa diturunkan menjadi 19 hingga 10 dan terakhir turun hingga 7 kasus.

Menurutnya, itu imbas dari upaya Pemkab melakukan PSN serentak di seluruh puskesmas yang ada di Lobar. Untuk data kasus DBD mingguan, pihak nya mendata dari seluruh puskesmas tiap hari Minggu dan Senin. Sebaran kasus DBD yang paling banyak ditemukan di Kecamatan Gerung, artinya bergeser dari wilayah Sekotong yang sebelumnya tertinggi. Untuk usia yang banyak terkena DBD, bervariasi mulai dari kalangan anak-anak, dewasa dan orang tua.

Upaya yang dilakukan untuk menekankan kasus DBD ini, pihaknya menggalakkan PSN dan mencari jentik nyamuk, karena paling efektif. (her)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO