Mataram (Suara NTB) – Pemkot Mataram hingga saat ini alokasi anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) tahun 2024 sebesar Rp7 miliar masih utuh atau belum dimanfaatkan. Hal tersebut diungkapkan Sekda Kota Mataram, H.Lalu Alwan Basri di Mataram, Senin, 22 Juli 2024.
mengatakan anggaran BTT itu disiapkan untuk mengantisipasi kejadian-kejadian tidak terduga yang berpotensi mengganggu kesejahteraan masyarakat, seperti bencana alam, krisis kesehatan, dan keadaan darurat lainnya pada tahun 2024.
“Namun hingga semester pertama tahun 2024, anggaran BTT yang kami siapkan belum digunakan,” katanya.
Dalam pemanfaatan dana BTT, lanjutnya, memerlukan prosedur administrasi yang ketat dan harus berdasarkan situasi darurat yang jelas dan mendesak.
Karena dana ini akan digunakan sesuai kebutuhan, kata dia, terutama jika ada bencana atau keadaan darurat yang benar-benar memerlukan intervensi cepat dari pemerintah. “Jika tidak, BTT tidak bisa dicairkan,” katanya.
Lebih jauh Alwan mengatakan dana BTT yang disiapkan tahun 2024 berkurang dibandingkan tahun 2023 dengan alokasi anggaran Rp8 miliar, karena anggaran yang dialokasi di tahun sebelumnya tidak sepenuhnya digunakan, sehingga menjadi Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa).
Oleh karena itu, lanjutnya, dengan mengacu pada tahun lalu dan BTT belum digunakan sampai semester I tahun anggaran 2024, pihaknya berencana untuk mengurangi BTT pada APBD Perubahan dengan besaran yang masih dilakukan kajian dan pembahasan.
“Besaran pengurangan alokasi anggaran BTT masih kami bahas dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kota Mataram,” katanya.
Menurut Alwan, dengan masih utuh-nya dana BTT tahun ini menjadi satu indikasi hingga saat ini Kota Mataram belum mengalami kejadian-kejadian yang memerlukan penggunaan dana BTT tersebut. Misalnya, untuk penanggulangan bencana hingga penanganan penyakit.
Kendati demikian, pihaknya tetap waspada dan siap mengalokasikan dana BTT sebagai antisipasi bencana, baik aman maupun non-alam serta kondisi darurat lainnya yang tidak terduga.
“Karena, biasanya Kota Mataram terdampak cuaca ekstrem seperti hujan deras disertai angin kencang setiap akhir tahun hingga awal tahun berikutnya,” kata Alwan Basri. (ant)