Mataram (Suara NTB) – Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram kembali menggelar Gerakan Pangan Murah di halaman Masjid Al – Falah, Jalan Ade Irma Suryani, Lingkungan Monjok Timur, Kecamatan Selaparang pada Selasa, 23 Juli 2024. Kegiatan ini sebagai ikhtiar pemerintah memenuhi kebutuhan masyarakat dan menstabilkan harga barang pokok.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram, Lalu Jauhari menjelaskan, Gerakan Pangan Murah sebagai ikhtiar pemerintah membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan serta menstabilkan harga. Kebutuhan pokok yang dijual seperti beras, minyak goreng, dan telur dijual dengan harga terjangkau, sehingga warga dapat membeli seluruh kebutuhan. “Ini baru jam 08.00 WITA sudah ramai warga berbelanja,” terangnya.
Lokasi di halaman masjid Al-Falah, Kelurahan Monjok Timur dijadikan lokasi karena sangat strategis dijangkau oleh warga dari Lingkungan Monjok Culik, Monjok Perluasan, Lingkungan Monjok, Lingkungan Karang Taliwang dan lain sebagainya. Artinya, lokasi ini dapat mengakomodir warga dari berbagai lingkungan.
Jauhari menyebutkan, sekitar 15 distributor dan retail modern dilibatkan dalam gerakan pangan murah tersebut. Jumlah ini belum termasuk dari kelompok binaan dari Bank Indonesia serta Badan Urusan Logistik. “BI juga mendatangkan petani binaan untuk memanfaatkan hasil-hasil petani,” jelasnya.
Mantan Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah Kota Mataram ini menegaskan, GPM sangat efektif membantu masyarakat dengan harga barang terjangkau dibandingkan di pasar tradisional. Keterjangkauan harga secara otomatis akan menjaga stabilitas harga serta menekan inflasi.
Kepala Lingkungan Monjok Perluasan, M. Sanusi berterima kasih kepada Pemerintah Kota Mataram khususnya Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram yang telah menggelar gerakan pangan murah di halaman masjid Al-Falah di tengah kondisi ekonomi yang tidak stabil bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah.
Ia menyebutkan, harga beras di pasar tradisional Rp13.500-Rp14.000 per kilogram, tetapi di pasar murah dijual Rp11.400 per kilogram dengan kualitas premium. “Kami ucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Mataram yang telah menggelar gerakan pangan murah ini,” ucapnya.
Selisih harga sedikit kata Sanusi, sangat berarti bagi warga, karena bisa mengirit pengeluaran serta komoditi yang dibeli lebih lengkap. Ia mengakui, beras, telur dan minyak goreng menjadi primadona bagi warga karena menjadi komoditi sehari-hari.
Diharapkan, kegiatan ini bisa digelar secara terjadwal agar kebutuhan masyarakat terpenuhi dan menekan gejolak harga. (cem)