spot_img
Rabu, Januari 15, 2025
spot_img
BerandaNTBPromosi Pariwisata, BPPD Satukan Tiga Travel Mart

Promosi Pariwisata, BPPD Satukan Tiga Travel Mart

Mataram (Suara NTB) – Dalam upaya mempromosikan pariwisata NTB secara menyeluruh. BPPD NTB akan satukan tiga acara travel mart setiap anggotanya. Berdasarkan penuturan Ketua BPPD, Sahlan M. Saleh, untuk menciptakan pariwisata khas lokal yang mendunia, perlu adanya penggabungan travel mart ini.

“Untuk menonjolkan pariwisata lokal, jika belajar dari BBTF Bali Beyond, maka kita di NTB kita punya Asita Travel Mart, disebut Asita Travel Mart itu Rinjani Travel Mart, kalau ASPI namanya Lombok Travel Mart, kalau Astindo sendiri Mandalika Travel Mart,” tuturnya.

Menurutnya, dengan penggabungan tiga travel mart ini gerakan promosi pariwisata NTB akan semakin besar, sehingga bisa berpengaruh pada perkembangan pariwisata NTB, pun diharapkan mampu menyaingi BBTF Bali Beyond.

Penggabungan tiga travel mart anggota BPPD ini disambut baik oleh Kepala Dinas Pariwisata provinsi NTB, Jamaluddin Malady. Sebagai koordinator BPPD, Dispar sangat mengapresiasi adanya program penyatuan travel mart ini.

“Menurut saya sih positif ya, apa yang sudah menjadi rencana kerja anggota penentu kebijakan BPPD NTB kami siap mendukung,” ujarnya.

Selain mendukung, Dispar juga akan membantu mengurus administrasi setiap rencana kerja BPPD, apalagi penggabungan travel mart ini menurutnya akan sangat bisa menarik wisatawan NTB.

“Bagus sekali, kita coba dulu karena kan belum pernah dicoba. Kalau ada kegiatan yang selama ini mungkin kecil-kecil, digabung menjadi satu itu kan lebih wah, luar biasa” lanjutnya.

Mantan Kepala Dinas Perkim ini juga mengatakan bahwa promosi pariwisata NTB bisa meniru gaya promosi Bali yang menggabungkan setiap event-event kecil untuk menjadi event besar. Sehingga, dengan gaya promosi ini, wisatawan akan lebih tertarik dengan pariwisata NTB.

Ia mengatakan bisa juga rencana kegiatan penyatuan event tiga travel mart anggota BPPD ini dilaksanakan pada saat perhelatan MotoGP.

“Kalau bisa nanti di MotoGP, kita undang senusantara. Jadi kegiatan kita itu tidak boleh ada yang internasional, khusus Nusantara, kearifan lokal,” tutupnya. (era)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO