spot_img
Rabu, September 11, 2024
spot_img
BerandaNTBLOMBOK BARATMenantang dan Indah, Kepala Dispar dan Tim Ekspedisi Taklukkan Jalur Pendakian Eksekutif...

Menantang dan Indah, Kepala Dispar dan Tim Ekspedisi Taklukkan Jalur Pendakian Eksekutif Gua Lawah – Gunung Layur Rinjani

Pemda Lombok Barat (Lobar) melalui Dinas Pariwisata (Dispar) setempat masih terus berupaya membuka jalur pendakian Gunung Rinjani dari wilayah Narmada. Sebelumnya, direncanakan jalur pendakian purba melalui Dusun Kumbi, Desa Pakuan, Narmada. Namun itu belum bisa direalisasikan, sehingga jalur pendakian itu digeser ke Gua Lawah Desa Lembah Sempage.

Untuk memastikan potensi jalur tersebut, Kepala Dispar Lobar Agus Gunawan bersama Tim Ekspedisi langsung melakukan penelusuran untuk jalur yang akan dibuka tersebut. Kepala Dispar dan tim pun berhasil menaklukkan jalur menantang dan memiliki keindahan lebih bagus dibanding jalur pendakian yang sudah ada.

Tim melakukan ekspedisi pendakian Minggu lalu, hampir kurang lebih memakan waktu tiga malam empat hari. Ekspedisi dimulai dari Gua Lawah Desa Lembah Sempage, di sana tim menginap di tenda.

Keesokan harinya, rombongan mulai mendaki dari titik start kawasan Bebenang. Pendakian menempuh waktu lumayan lama ke pos I, melewati kawasan HKm.  “Tim mengira saya tidak kuat sampai pos I, tapi ternyata masih kuat sampai ke pos 2, dan pos 3 juga masih aman (kuat) sampai summit Gunung Layur,” tuturnya menceritakan pengalaman mendaki jalur baru tersebut.

Ia pun harus mendaki selama tiga hari empat malam tiba di Summit Gunung Layur. Akan tetapi kalau pendakian biasa akan menempuh waktu lebih cepat, sekitar 8-9 jam.

Pendakian ini memicu adrenalin, karena harus melewati  kawasan Lombok Tengah dan Lombok Timur barulah sampai TNGR. Sepanjang jalur ditemukan pohon purba berukuran raksasa dan tanaman yang khas. Keindahan ini pun menjadi nilai plus jalur pendakian tersebut. Sebab kalau melalui jalur pendakian yang lain, melewati jalur yang biasa saja. Di jalur ini juga melewati titik ekstrem yang dilalui sepanjang satu kilometer. Seperti halnya Pelawangan kalau jalur yang biasa dilalui pendaki menuju Rinjani.

Kenapa waktu pendakian lama? Karena pihaknya melakukan ekspedisi, membersihkan gulma-gulma dan membuka jalur tersebut. Dimana jalur itu melewati HKm, Tahura, naik lagi ke THR hingga summit Gunung Layur. “Ketinggiannya bukan 3.000 tapi 3.200 MDPL,” ujarnya.

Karena jarak tempuh, diakui dirinya sempat dehidrasi. Karena memang ia juga belum makan. Namun perjalanan dengan jalur menantang, terobati begitu tiba di Summit Gunung Layur.

“Dari ketinggian (Gunung Layur) kita bisa melihat daerah Jawa, dan Gunung Agung, dan hikmahnya yang saya dapat adalah surga Lombok itu di Gunung Layur, Rinjani indah, tapi lebih indah ini (Layur), Sangkareang bagus juga lebih Indah Gunung Layur ini,” katanya.

Untuk itu, bisa menjadi daya tarik jalur dari Lembah Sempage tersebut. Dan tujuannya mendaki untuk menelusuri jalur pendakian yang akan dibuka agar bisa dibuka. Sebab kalau sebelumnya direncanakan jalur purba, belum bisa terlaksana karena memang jauh jarak tempuhnya, sehingga dijajaki jalur Goa Lawah ini.

Di samping itu di kawasan ini sudah ada kesiapan, struktur Pokdarwis yang berniat mengelola ini ke depan, sehingga diharapkan nantinya bisa mempercepat realisasi dibukanya jalur ini. Pihaknya pun menindaklanjuti hasil ekspedisi penelusuran tersebut dengan mengundang unsur terkait, Kamis, 25 Juli 2024 di kantor Dispar.

Ia mengundang TNGR, KPH Rinjani Barat, Tahura, Dinas LHK Provinsi dan pihak terkait lainnya untuk membahas upaya memfasilitasi izin pendakian ini. “Saya sampaikan bahwa kami mau keadilan di sini, karena dulu di jalur purba itu tidak bisa, ” ujarnya.

Karena nilai lebih dari sisi histori, dengan adanya taman Narmada itu menjadi bukti sejarah dengan dibangunnya miniatur Danau Segara Anak di Taman Narmada.

“Karena itulah (Narmada) jalurnya, bukan di Loteng, KLU dan Lotim. Ini kami mau keadilan, kami terdekat adalah Lobar untuk pendakian,” ujarnya.

Langkah selanjutnya, pihaknya akan melakukan persiapan pembukaan jalur tersebut. Rencananya akan dilakukan peluncuran jalur baru tersebut. Menurutnya, dari hasil pertemuan dengan pihak terkait menyarankan agar jalur ini nantinya menjadi jalur pendakian eksklusif. Berbeda dengan beberapa titik pendakian di daerah lainnya. Sebab jalur itu menjual keindahan vegetasi lebat, edelweis, anggrek dan berbagai jenis burung. Pihaknya pun akan menyiapkan dua jenis paket, bisa pendakian dan ekspedisi. (her)



RELATED ARTICLES
- Advertisment -




Most Popular

Recent Comments