Sumbawa Besar (Suara NTB) – Kepala Kepolisian Resor (Polres) Sumbawa AKBP Bagus Nyoman Gede Junaedi, mengaku siap menyukseskan pelaksanaan Pilkada dan Pilgub pada November mendatang termasuk telah memetakan beberapa titik rawan.
“Pada prinsipnya kami siap menyukseskan gelaran Pilkada dan Pilgub, kami juga sudah mulai petakan titik rawan yang berpotensi menimbulkan gangguan khantibmas,” ungkapnya kepada wartawan, Jumat, 26 Juli 2024.
Jun meyakinkan, salah satu tahapan kesiapan tersebut yakni patroli rutin yang ditingkatkan. Rapat koordinasi secara internal (polsek jajaran), secara eksternal (pemerintah dan tokoh agama dan masyarakat) dan latihan Sispamkota, serta Sispam Mako.
“Saat ini baru ada satu pasangan calon yang sudah melakukan deklarasi, sementara paslon lain masih belum dan kita sudah sangat siap mengamankan semua tahapan Pilkada,” ucapnya.
Hal tersebut sengaja disiapkan lanjut Jun untuk memastikan pelaksanaan Pilkada bisa berjalan dengan aman dan tetap kondusif. Sementara untuk jumlah personel yang dilibatkan, dipastikan semua personel yang berada di Polres Sumbawa akan diterjunkan untuk proses pengamanan.
“Jadi, untuk jumlah personel per tahapan Pilkada sudah kita hitung, misalnya untuk pendaftaran kita akan turunkan satu per tiga kekuatan, tahap pemungutan dua per tiga kekuatan, termasuk tahap rekapitulasi dan hitung,” terangnya.
Dikatakannya ada beberapa hal yang dianggap rawan jelang Pilkada dan Pilgub salah satunya akses jalan terutama di wilayah yang paling sulit dijangkau. Sementara untuk potensi rawan lainnya sejauh ini masih terpantau normal dan tidak sampai menimbulkan gangguan khantibmas.
“Potensi rawan Pilkada sudah mulai kita petakan sehingga bisa kita lakukan pengamanan dengan cepat ketika terjadi hal yang tidak diinginkan,” tambahnya.
Ia memastikan bahwa patroli rutin dan memberikan himbauan kepada masyarakat untuk tidak melakukan aksi yang tidak diinginkan. Pihaknya juga mengingatkan bahwa proses demokrasi, bertujuan membangun kembali kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera.
“Tetap kita lakukan patroli rutin untuk memberikan imbauan kepada masyarakat,” sebutnya.
Jangan sampai dengan adanya kepentingan golongan tertentu baik yang kalah maupun yang menang sehingga proses demokrasi tersandera. Oleh karenanya didalam pelaksanaannya diharapkan kepada semua pihak untuk bisa bersama-sama menjunjung tinggi demokrasi.
“Kami berharap agar masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh isu yang memancing timbulnya perselisihan karena akan mengganggu pelaksanaan Pilkada dan tetap menjaga kondusifitas wilayah,” pungkasnya. (ils)