Mataram (Suara NTB) – UKM daerah yang bergerak di bisang fashion, Nalani gelar Fashion Talk dalam upaya membantu Generasi Z untuk menemukan tipe style mereka. Fashion Talk yang menghadirkan setidaknya 243 pendaftar ini dilaksanakan di lantai enam NTB syariah, Jumat, 26 Juli 2024.
Fashion Designer sekaligus CEO Nalani, Cindy Lavina mengatakan kegiatan Fashion Talk ini dilakukan dalam upaya untuk menggerakkan industri fashion di Provinsi NTB. Dengan sosialisasi ini, diharapkan mampu mendorong para designer untuk mengembangkan usahanya.
“Nalani sebagai UMKM yang bergerak di bidang fashion di NTB, bagaimana wujud nyata kami dalam kepedulian untuk meningkatkan industri fashion di NTB. Dengan cara kita memberikan edukasi kepada masyarakat umum itu pasti mampu membantu para pelaku fashion industri mengembangkan usahanya,” jelasnya.
Menurutnya, apabila masyarakat awam memiliki pengetahuan di dunia fashion, penggerak busana juga akan lebih mudah memasarkan produknya.
Fashion Talk oleh Nalani ini merupakan acara fashion talk pertama yang diselenggarakan di NTB. Menurut Cindy, cara berbusana dapat menunjukkan sejauh mana tingkat kemajuan suatu daerah.
Antusiasme masyarakat dengan acara ini juga membludak, yang mana panitia sampai membatasi jumlah peserta akibat kelebihan pendaftaran.
Untuk terus mengedukasi masyarakat perihal cara berpakaian, Cindy mengatakan pihaknya akan rutin melaksanakan kegiatan serupa namun menyasar generasi yang berbeda. Contohnya, hari ini menyasar Gen-Z, bulan depan milenial, dan seterusnya.
Salah satu Founder Nalani sekaligus Direktus ACSB NTB, Hj Niken Zulkiefliemansyah mengatakan, penentuan berbusana sangat penting dan dibutuhkan masyarakat, apalagi oleh Gen-Z yang memasuki usia remaja.
“Fashion Talk untuk memberikan edukasi kepada masyarakat bagaimana kita memiliki personal style kita dalam berpakaian, dan ini perlu dilakukan karena memang pengetahuan mengenai personal style ini belum banyak diketahui oleh masyarakat kita,” jelasnya.
Ia mengatakan dari cara berpakaian bisa menunjukkan karakter seseorang, segingga mengetahui personal style sangat membantu masyarakat untuk unjuk diri dan lebih percaya diri.
Selain itu, kegiatan ini juga dilaksanakan untuk membantu UKM NTB yang bergerak di bidang fashion. NTB memiliki produk tenun unggulan, sehingga perlu adanya sosialisasi terkait fashion supaya masyarakat lebih tertarik dengan dunia busana.
“Ini juga berhubungan dengan peningkatan dari usaha-usaha yang terkait dengan fashion, mulai tenun, penjahit, kerajinan, itu ketika masyarakat semakin baik dalam berbusana maka akan menggerakkan UKM ini dan ekonomi kita akan bergerak,” lanjutnya.
Niken berharap dengan adanya kegiatan ini, para peserta yang berpartisipasi untuk mengetahui personal stylenya bisa menjadi pelaku fashion baik itu pengguna maupun UKM. Sehingga, fashion NTB semakin bergerak dan dikenal oleh masyarakat. (era)