spot_img
Senin, Desember 16, 2024
spot_img
BerandaNTBStok Melimpah, Harga Rendah Rp 1000 Per Kg

Stok Melimpah, Harga Rendah Rp 1000 Per Kg

Mataram (Suara NTB) – Stok melimpah, harga tomat di pasar anjlok. Sebelumnya, harga tomat di pasaran berada di angka Rp5000 perkilonya, namun, dua sejak dua minggu lalu, harga tomat terus menurun. Saat ini, harga tomat berada di angka Rp1000 per kg.

Rendahnya harga tomat ini dinilai merugikan petani juga pedagang. Pasalnya, petani mengalami kerugian karena nilai jual tomat tidak sebanding dengan pengelolaannya. Begitupun dengan pedagang yang merugi akibat limpahan stok tomat dari petani yang dijual dengan harga lebih murah dibanding dengab harga beli dari petani.

Pedagang sekaligus petani tomat di Pasar Mandalika, Inak Alpan mengaku bahwa dirinya tidak bisa menolak tomat dari petani Sembalun yang membawa hasil panen tomat kerumahnya. Sehingga, ia terpaksa membeli tomat dari petani Sembalun tersebut dengan harga Rp2000 per kg. Namun, karena stok tomat cukup banyak, serta daya beli masyarakat akan tomat menurun, alhasil ia merugi dan terpaksa menjual tomatnya dengan harga Rp1000 per kg.

“Kita beli Rp2000, dijual Rp1000. Yang penting ada yang beli. Rugi, tidak ada yang beli,” ujarnya saat ditemui Suara NTB, Senin 29 juli 2024. Selain rugi karena tomat yang tidak ada harganya, pedagang juga rugi karena banyaknya tomat yang busuk akibat disimpan terlalu lama.

Oleh karenanya, ia meminta kepada pemerintah agar bisa membantu pedagang dan petani tomat untuk membuat olahan tomat, ntah itu membuat saus dan semacamnya supaya tomat petani ini bisa terserap dan harga di masyarakat kembali normal.

“Pabrikan kita, buat saus atau segala macam. Jangan dibuang aja, biaya petani juga besar,” lanjutnya.

Menurutnya, harga tomat di seluruh pasar yang ada di Lombok ini sama saja, karena petani beramai-ramai panen tomat. Sehingga antara stok tomat dan kebutuhan pasar tidak seimbang.

Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB, Baiq Nelly Yuniarti, AP.,M.Si, ia mengatakan petani beramai-ramai menanam tomat pun dengan panennya. Sehingga harga di pasar anjlok karena stok menumpuk, namun daya beli masyarakat kurang.

“Petani kita panennya bersamaan. Saat ini kebutuhan masyarakat terhadap tomat kan enggak tinggi,” ujarnya.

Menurut mantan Kadis Kominfo ini, pihaknya tidak bisa ikut campur mengenai tomat ini, karena memang saat ini kebutuhan tomat tidak tinggi. Sehingga untuk membantu petani dan pedagang tomat, peran industrialisasi lah yang dibutuhkan oleh petani dan pedagang tomat tersebut. (era)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO