Dompu (Suara NTB) – Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Dompu melakukan penghijauan hutan mangrove di perairan Pulau Nisa Desa Kawangko Kecamatan Manggelewa dan di perairan Nciu Desa Soro Kecamatan Kempo Kabupaten Dompu. Penghijauan ini dilakukan untuk menjaga abrasi pantai dan menjadi tempat berkembangnya biota laut.
Sebanyak 3 ribu pohon tanaman mangrof ini ditanam pada dua lokasi yang dilaksanakan secara terpisah. Roboisasi hutan mangrof di perairan pulau Nisa Desa Kawangko dilaksanakan pada Selasa 30 juli 2024 dengan melibatkan jajaran pemerintah desa setempat, Polsek dan Koramil Manggelewa, serta jajaran Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Dompu.
“Ini sudah diprogramkan kita dalam tahun 2024. Kita ingin melindungi kawasan pesisir pantai agar terhindar dari abrasi pantai dan menyediakan lebih banyak tempat berlindungnya biota laut,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Dompu, Amiruddin, S.Hut saat dikonfirmasi usai penanaman bibit pohon mangrove di Desa Kawangko.
Hutan mangrove, lanjut Amiruddin juga berfungsi untuk menangkap logam berat dan bahan kimia lainnya, sehingga membantu menjaga kualitas air luat. Penanaman bibit mangrove pun dilakukan pada daerah yang berdekatan dengan muara sungai. “Tahun ini kita rencanakan untuk penanaman mangrove di tiga lokasi. Nanti terakhir direncanakan di pesisir pantai Hu’u,” kata kepala bidang perikanan tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Dompu, Bungadiyah Burerat.
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Dompu akan tetap merencanakan penyediaan bibit mangrove kedepannya. Sehingga bisa ditanam pada lebih banyak pesisir pantai yang berdekatan dengan muara sungai. Kendati pertumbuhan tanaman mangrove ini tidak secepat pohon di daratan, tapi manrgove memiliki banyak manfaat.
Penanaman bibit mangrove di Desa Kawangko, Selasa kemarin diikuti secara antusias oleh warga, pemerintah Desa dan aparat TNI/Polri. Bibit sebanyak 1.500 pohon dengan cepat ditanam saat air surut. “Alhamdulillah, tidak hanya kita bersama jajaran TNI – Polri dari Koramil Manggelewa dan Polsek Manggelewa, tapi juga banyak warga yang ikut serta,” kata Bungadiyah.
Teluk Saleh yang membentang di Kecamatan Manggelewa, Kempo dan Pekat, tidak hanya sebagai daerah tangkap ikan. Tapi di wilayah ini menjadi tempat budidaya rumput laut. Rumput laut sangat rentang dengan pencemaran air dari bahan kimia. Sehingga budidaya mangrove ini akan sangat membantu bagi nelayan yang budidaya rumput laut dan penangkap kepiting serta udang. (ula)