Mataram (Suara NTB) – Olat Maras Institute (OMI) merilis hasil survei untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTB 2024, dengan simulasi pasangan calon yang digadang-gadang berlaga. Survei OMI yang dilakukan pada periode pada 8-25 Juli 2024, elektabilitas pasangan Zulkieflimansyah dan Suhaili (Zul-Uhel) menjadi yang tertinggi.
Direktur OMI Mifathul Arzak menerangkan survei tersebut menyasar 1.200 responden dengan margin of error +/- 2,89 persen. Adapun, sampel dipilih dengan multistage random sampling yang terdistribusi secara proporsional di setiap kabupaten/kota di NTB.
“Masyarakat menilai beliau (Zul) salah satu calon terkuat karena memang beliau petahana,” kata Miftah, Jumat, 2 Agustus 2024 . Sementara posisi kedua disusul oleh duet Sitti Rohmi Djalillah-Musyafirin (Rohmi-Firin). Sedangkan, Lalu Muhamad Iqbal-Indah Dhamayanti Putri (Iqbal-Dinda) berada di posisi ketiga.
Miftah menuturkan, Suhaili juga turut mendongkrak tingkat keterpilihan Zul.
Menurutnya, survei OMI dalam tiga tahun terakhir menunjukkan basis masa Suhaili di NTB juga masih kuat. “Pak Suhaili punya pengalaman elektoral di Pilgub NTB 2018 dengan suara besar di Lombok Tengah. Basisnya masih cukup kuat,” imbuhnya.
Miftah mengungkapkan elektabilitas Rohmi belum bisa menyalip Zul lantaran Ketua Muslimat NWDI itu lebih kuat diasosiasikan sebagai calon wakil gubernur (cawagub). Menurutnya, Rohmi perlu lebih giat memperkenalkan dirinya sebagai calon gubernur (cagub) kepada masyarakat NTB.
“Bukan berarti Ibu Rohmi tidak layak jadi gubernur, bukan itu. Tapi beliau kan mulai mengenalkan diri sebagai cagub itu kan pascapileg. Perlu lebih masif lagi,” tutur Miftah.
Miftah lantas menerangkan tingkat keterpilihan paket Iqbal-Dinda yang bisa jadi akan menguat karena diidentikkan mendapat dukungan dari ‘istana’. Selain itu, duet Iqbal-Dinda juga dinilai cukup kuat di beberapa kabupaten di NTB.
“Pertama Dinda ini asli Dompu, kemudian masuk di Bima. Bima ini kabupaten terbesar di Pulau Sumbawa. Kemudian Pak Iqbal, harus dibedakan sisi kemampuan dan strategi politik, beliau punya kapasitas mumpuni dengan rekam jejak sebagai duta besar,” ujarnya.
Miftah menyebut ada dua hal yang harus dilakukan pasangan calon untuk mengerek elektabilitas dalam Pilgub NTB 2024. Pertama, dia berujar, dengan lebih sering turun ke akar rumput atau menemui masyarakat. “Kedua, khusus Pak Iqbal. Beliau ini kan isunya didukung ‘istana’. Tentu kalau didukung ‘istana’ kan kita sudah tahu apa yang bisa dilakukan,” imbuhnya.
Survei OMI
Top of Mind Calon Gubernur NTB berdasarkan hasil Simulasi 1, pasangan Zul – Suhaili meraih 38,9 persen, Rohmi – Firin 22,8 persen, Iqbal – Dinda 15,8 persen, Gita – Sukiman 5,6 persen dan Belum Bersikap 16,9 persen.
Hasil Simulasi 2 pasangan Zul – Suhaili 39,4 persen, Rohmi – Firin 24,7 persen, Iqbal – Dinda 17 persen, dan Belum bersikap 18,9 persen. Selanjutnya, hasil Simulasi 3 Zul – Suhaili 46,1 persen, Rohmi – Firin 26,7 persen, dan Belum bersikap 27,2 persen. Terakhir hasil Simulasi 4 pasangan Zul – Suhaili 51,2 persen, Iqbal – Dinda 22,1 persen dan belum bersikap 26,7 persen. (ndi)