spot_img
Minggu, Desember 22, 2024
spot_img
BerandaHEADLINEKontribusi Sektor Pertanian di PDRB NTB Capai Rp37 Triliun

Kontribusi Sektor Pertanian di PDRB NTB Capai Rp37 Triliun

Mataram (Suara NTB)-Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB, Ir. Muhammad Taufieq Hidayat mengatakan, kontribusi sektor pertanian di NTB sangatlah besar. Kontribusi pertanian terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebanyak 22,23 persen dari ADHB Rp166,36 triliun. Sehingga kontribusi pertanian di NTB mencapai Rp37 triliun.

Muhammad Taufieq Hidayat mengatakan, penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian juga mendominasi yaitu sekitar 950 ribu angkatan kerja dari total 2,93 juta serapan tenaga kerja di daerah ini. Diharapkan angkatan kerja yang tercatat masih menganggur bisa terserap di sektor pertanian dalam arti luas.

Ada 3,03 persen pengangguran terbuka, kita harapkan dengan inflasi yang terkendali, akan muncul sektor-sektor yang bergairah di bidang pertanian ini, kata Muhammad Taufiq Hidayat kemarin.
Ia mengatakan, lahan pertanian di NTB seluas 1,4 juta hektare. Pemerintah pusat telah memberikan dukungan program cetak sawah baru untuk NTB seluas 17 ribu hektare. Tentu dengan kebijakan ini akan semakin banyak menyerap tenaga kerja baru di sektor pertanian.

Menurutnya, inflasi yang terkendali akan memberikan keuntungan bagi petani dalam berproduksi. Sebab jika inflasi terlampau rendah, hal itu dikhawatirkan mengurangi semangat petani untuk berproduksi.
Terkait dengan Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi NTB yang turun sebesar 2,08 persen dibandingkan NTP Bulan Juni 2024 sesuai dengan data yang disajikan BPS NTB, Taufieq mengatakan, ada sedikit anomali karena harga-harga komoditas saat ini sedang merangkak naik.

Namun sebenarnya yang kita takutkan di sektor pertanian ini adalah devaluasi pertanian. Kalau inflasi itu bisa kita kendalikan dan bisa menjadi detonator tumbuhnya pekerja-pekerja baru, katanya.
BPS NTB sendiri menyatakan, berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di delapan kabupaten di Provinsi NTB pada bulan Juli 2024, Nilai Tukar Petani Provinsi NTB turun 2,08 persen dibandingkan NTP Bulan Juni 2024, yaitu dari 121,34 menjadi 118,82.

Kepala BPS NTB Wahyudin mengatakan, penurunan NTP dikarenakan indeks harga yang diterima petani turun sebesar 2,36 persen, lebih dalam dari penurunan Indeks Harga yang dibayar petani sebesar 0,29 persen.

Penurunan NTP bulan Juli 2024 dipengaruhi oleh turunnya NTP pada Subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,86 persen, Subsektor Hortikultura sebesar 8,98 persen, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 3,09 persen, dan Subsektor Peternakan sebesar 0,56 persen. Sementara itu subsektor lainnya mengalami kenaikan yakni Subsektor Perikanan sebesar 0,83 persen.(ris)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -





VIDEO