Mataram (Suara NTB) – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram akan membangun rumah singgah. Rumah singgah ini diprioritaskan bagi keluarga pasien tidak mampu yang berasal dari luar daerah.
Direktur RSUD Kota Mataram, dr. Hj. NK. Eka Nurhayati menerangkan, Pemkot Mataram memiliki kebijakan untuk membangun rumah singgah bagi keluarga pasien yang tidak mampu. Pasien di RSUD Kota Mataram bukan saja warga kota melainkan berasal dari Kabupaten Bima, Dompu, Sumbawa, Kabupaten Sumbawa Barat, KLU dan lain sebagainya. “RSUD Kota Mataram rumah sakit rujukan, jadi pasiennya berasal dari Pulau Sumbawa juga,” terang Eka.
Rumah singgah yang akan dibangun bersamaan dengan lahan parkir akan diberikan secara gratis untuk pasien BPJS. Hal ini menjadi komitmen Walikota Mataram, Dr. H. Mohan Roliskana memberikan pelayanan yang paripurna bagi masyarakat tidak mampu. Eka mengatakan, rumah sakit di kota-kota besar seperti Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) di Jakarta menyediakan rumah singgah dan dikelola oleh swasta. “Kalau yang di RSCM Jakarta ada rumah singgah, tetapi dikelola swasta dan dijual. Berbeda dengan Kota Mataram diberikan secara gratis,” terangnya.
Pembangunan rumah singgah diharapkan bisa terealisasi sehingga pelayanan kepada masyarakat bisa secara paripurna. Eka mengakui, perencanaan bangunan rumah singgah ini belum dibuat karena dananya diposting pada anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tahun 2025.
Akan tetapi, pihaknya telah memiliki konsep rumah singgah akan dibangun seperti aula dan diberikan sekat serta fasilitas. Fasilitasnya berupa kasur atau karpet, kamar mandi, dan lain sebagainya. Sebenarnya, ada keinginan menyediakan seperti kamar tetapi dikhawatirkan membutuhkan anggaran besar dan keluarga pasien akan berebut untuk menempati kamar tersebut. “Kalau dibuat seperti aula lebih mudah. Nanti disiapkan tikar atau kasur. Jadi kalau tidak dipakai bisa disusun kasurnya,” demikian kata dia. (cem).