Giri Menang (Suara NTB) – Penjabat (Pj) Gubernur NTB Hassanudin menghadiri Deklarasi Anti Kekerasan terhadap Anak, Siswa Kelas XI jenjang SMA/SMK dan Siswa SLB di Kabupaten/kota se-Pulau Lombok di SMKN 1 Lembar, Lobar, 3 Agustus 2024.
Pj Gubernur mengingatkan pentingnya perlindungan bagi anak terhadap segala bentuk kekerasan baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah masing-masing.
“Deklarasi anti kekerasan terhadap anak menjadi kesempatan berharga untuk menghentikan segala bentuk kekerasan fisik, emosional, dan seksual terhadap anak-anak. Anak-anak adalah anugerah terbesar yang harus kita jaga dan lindungi. Mereka adalah masa depan bangsa yang harus tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang aman, penuh kasih sayang serta bebas dari kekerasan,”katanya.
Menurut Pj Gubernur, kekerasan terhadap anak adalah pelanggaran serius terhadap HAM tidak bisa ditoleransi dalam bentuk apapun. Oleh karenanya, peran sekolah memiliki andil besar sebagai institusi pendidikan.
“Sekolah bukanlah tempat menimba ilmu saja, melainkan anak-anak kita akan belajar nilai-nilai moral, etika dan kebaikan, “ tandasnya.
Diakuinya, kasus kekerasan anak masih tinggi. Karena itu, mengharuskan adanya peningkatan ikhtiar dan sinergi yang kuat untuk mencegah kekerasan terhadap anak.
“Saya yakin konsep pengembangan pendidikan kita sebagai kunci membangun generasi penerus yang memiliki karakter sebagai investasi masa depan,” ujarnya.“Saya yakin ke depan ini menghadapi bonus demografi, menyongsong Indonesia Emas 2045, membutuhkan SDM yang siap pakai dalam bekerja, karena banyaknya lulusan pendidikan. Tentunya lapangan pekerjaan menjadi terbatas,”imbuhnya mengingatkan.
Pj. Gubernur NTB juga menekankan pentingnya membentuk gerakan kedisiplinan anak dan kedisiplinan kelas untuk mencegah kekerasan pada anak.
Ia juga menyampaikan keprihatinannya terhadap meningkatnya kasus kekerasan anak di Lombok Barat.“Saya berharap semua pihak dapat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak-anak kita. Sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter siswa,” tegas Hassanudin.
Karena itu, dalam rapat kerja Kepala SMA/SMK/SLB dan Koordinator Tata Usaha se-Pulau Lombok itu, Pj Gubernur menekankan bagaimana merumuskan kebijakan langkah dan inovasi dalam memajukan pendidikan di NTB. Peran kepala sekolah dan kepala tata usaha merupakan hal yang vital dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, dan mendukung potensi siswa secara maksimal.
“Kita semua memiliki tanggung jawab moral yang sama. Setiap anak harus mendapatkan pendidikan yang berkualitas inklusif dan berkelanjutan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala SMKN 1 Lembar Ahmad Quroni mengatakan, dalam upaya menciptakan lingkungan belajar yang aman dan kondusif, SMKN 1 Lembar menginisiasi program “Security Class”. Program ini digagas sebagai respon atas meningkatnya kasus kekerasan pada anak, khususnya di wilayah Lombok Barat. “Kami menyadari pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan sekolah. Melalui program ‘Security Class’, kami berharap dapat mencegah terjadinya kekerasan dan bullying di antara siswa,” ujar Quroni.
Selain fokus pada pencegahan kekerasan, SMKN 1 Lembar juga dikenal dengan program unggulannya di bidang perikanan, khususnya budidaya udang. Sekolah ini telah menjalin kerjasama dengan pihak luar negeri untuk ekspor hasil budidaya udang.(her)