spot_img
Kamis, Desember 12, 2024
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMPenutupan TPAR Kebon Kongok Perlu Dicarikan Solusi

Penutupan TPAR Kebon Kongok Perlu Dicarikan Solusi

Mataram (Suara NTB) – Walikota Mataram, Dr. H. Mohan Roliskana meminta Pemerintah Provinsi NTB mencarikan solusi terhadap rencana penutupan Tempat Pengolahan Sampah Regional (TPAR) Kebon Kongok. Penutupan itu akan menimbulkan masalah bagi daerah lain. “Artinya, tidak hanya ditutup tetapi harus dicarikan solusi,” kata Walikota ditemui pada akhir pekan kemarin.

Menurutnya, Pemkot Mataram juga tetap mengantisipasi agar tidak mengandalkan TPAR Kebon Kongok sebagai lokasi pembuangan sampah. Salah satu alternatifnya adalah membangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Sandubaya dan saat ini telah beroperasi. Skenario sama juga akan dibangun TPST Kebon Talo dengan kapasitas atau daya tampung pengelolaan sampah lebih besar dari sebelumnya. Akan tetapi, TPST ini tidak bisa sepenuhnya mengurai persoalan sampah di Kota Mataram walaupun pengelolaannya melalui pendekatan teknologi, sehingga dibutuhkan TPA untuk membuang residu sampah  yang tidak terolah. “TPA tetap dibutuhkan karena tidak bisa sepenuhnya TPST mengurai persoalan persampahan. Walaupun volume sampah yang dibuang lebih sedikit,” jelasnya.

Rencana membuang sampah ke TPA Pengengat di Kabupaten Lombok Tengah justru memiliki implikasi besar terhadap biaya operasional serta kemungkinan munculnya permasalahan sosial. Dikatakan, memindahkan lokasi pembuangan sampah bukan masalah sederhana. Contohnya, TPAR Kebon Kongok yang dimanfaatkan sejak lama justru persoalan yang muncul tidak sedikit.

Walikota berharap mencari solusi terbaik agar tidak menimbulkan masalah dari kebijakan penutupan TPAR Kebon Kongok tersebut. Saat ini, produksi sampah 200-220 ton perhari yang bisa diurai mencapai 40 ton per hari di TPST Sandubaya. Artinya, TPST Kebon Talo juga akan menampung lebih banyak sampah untuk diolah.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram, H. Nizar Denny Cahyadi membenarkan informasi yang diterima dari Pemprov Nusa Tenggara Barat bahwa Tempat Pengolahan Akhir Regional Kebon Kongok akan ditutup pada awal tahun 2025. Penutupan ini disebabkan karena sampah telah overload.  Pihaknya memiliki alternatif apabila TPAR Kebon Kongok sudah tidak bisa dimanfaatkan. Salah satunya, membawa sampah ke TPA Pengengat Kabupaten Lombok Tengah, namun harus dikomunikasikan antara daerah termasuk pembiayaannya. “TPA Kebon Tongo sudah overload,” kata Denny.

Konsekuensi dari pindahnya lokasi pembuangan sampah akan berdampak pada pembengkakan biaya bahan bakar minyak dan onderdil. Seperti ban yang ritasinya akan mudah karena jarak pembuangan sampahnya lebih jauh dibandingkan ke TPAR Kebon Kongok.

Sementara, rencana membuka landfill baru dengan mengikis bukit yang menjadi aset Pemprov NTB masih dievaluasi bersama Kabupaten Lombok Barat, Pemkot Mataram dan Pemprov NTB. (cem)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO