PENGEMBANGAN komoditas kangkung di Lombok Barat (Lobar) menjanjikan. Pasalnya, kangkung yang dihasilkan Lobar diminati pasar luar daerah maupun luar negeri, karena rasanya yang berbeda dari kangkung daerah lain. Kangkung Lobar dikenal rasanya renyah.
Lobar memiliki dua jenis verietas yang telah disahkan oleh Kementerian Pertanian dan dilepas ke masyarakat luas. Dua varietas itu, di antaranya Sinona dan Aeni.
Kepala Dinas Pertanian Lobar Damayanti Widyaningrum mengatakan, kangkung merupakan komoditas unggulan daerah bersama durian dan manggis. Sehingga dikenal ada “Kangmadura” (Kangkung,Durian dan Manggis). “Kangkung Komoditas unggulan Kita, masuk Kangmadura, sehingga kita daftarkan varietas kangkung kita,” jelasnya, akhir pekan kemarin.
Dikatakan, animo petani untuk menanam kangkung sangat tinggi di Lobar. Kangkung yang diproduksi petani dikirim hingga ke luar daerah. “Dikirim ke luar daerah, karena memang cita beda dengan yang lain, renyah dan batangnya besar,”jelas Damayanti.
Kangkung yang dikembangkan di Lobar ada varietas, yakni Aeni dan Sinona. Dengan ciri daunnya bergerigi untuk varietas Aeni dan varietas Sinona berdaun lurus. Dua varietas ini sudah dilepas ke masyarakat untuk ditanam secara luas.
Untuk sebaran penanaman kangkung ini ada di beberapa kecamatan, yakni Narmada, Lingsar, Gerung, Kediri dan Labuapi. Budidaya ini kangkung ini lanjutnya, sangat menjanjikan. Karena hasilnya cepat tanpa terlalu lama dan banyak modal dan penanamannya pun tidak terlalu sulit. Penanamannya praktis, sekali ditanam bisa dipanen berkali-kali. “Penanaman praktis, tidak ribet,”ujarnya.
Bahkan dari hasil kangkung seluas 25 are, ada warga yang bisa menyekolahkan anaknya. Intervensi dinas terhadap petani kangkung, sebelumnya ada progam pembinaan pasca panen bagi petani. Ada juga budidaya. Petani dibekali cara pengemasannya, karena kangkung ini banyak dikirim ke luar daerah. Termasuk bagaimana kangkung bisa masuk ke pasar modern.
Kangkung yang dihasilkan petani, baik yang dikirim ke luar dan masuk ke ritel modern pun sudah dicek uji keamanan pangannya di Dinas Ketahanan Pangan. Seperti kandungan timbal, berada di bawah ambang. “Sehingga aman untuk dikonsumsi,”ujarnya.
Namun belakangan, diakui petani kangkung kurang diperhatikan. Karena itulah, ke depan pihaknya akan lebih meningkatkan intervensi. Termasuk pihaknya akan mencoba menjalin kemitraan untuk petani. Sebab ke depannya untuk program makan siang gratis, diminta kepada dinas untuk menyiapkan kebutuhannya seperti sayur-sayuran, buah-buahan, daging unggas, daging sapi dan susu segar. “Nanti kita bisa masukkan di sana,”imbuhnya. Sehingga ke depan banyak tanaman hortikultura dan buah-buahan akan diserap.
Karena itu pihaknya pun akan menyiapkan anggaran pada APBD. Salah satunya dengan menaman pisang. Bahkan pihaknya telah mengembangkan pisang di wilayah Lingsar. Pihaknya juga akan aktifkan lagi asosiasi petani kangkung yang sudah dibentuk. Sebab kalau ada asosiasi akan lebih mudah dikoordinasikan pengembangan dan jejaring ke depan. Ke depan lebih mudah dijalin kerja sama dengan perusahaan di luar. Sehingga bisa menyuplai kebutuhan pasokan,”karena kalau sendiri ndak mampu, kalau dalam bentuk kelompok mereka semakin kuat,”imbuhnya.
Pihaknya juga akan menghubungkan dengan rumah makan maupun restoran serta hotel. Begitu produksi berlebih bisa dikirim ke Luar. Ke depan pihaknya perlu menyiapkan petani agar mampu menyediakan secara berkesinambungan atau kontinyu. Sebab kalau kerjasama dengan perusahaan butuh kontinu dalam pasokan. “Nanti bisa diatur jadwal tanam, dan bisa bergilir panen, sehingga bisa tersedia terus menerus pasokannya,” katanya.
Pengembangan kangkung juga bisa dikombinasi atau mina kangkung. “Ada kelompok kita tanaman kangkung sama ikan, Mina Kangkung,” ujarnya.
Selain dari sisi budidaya menggunakan sistem hidroponik. Dari sisi anggaran pihaknya akan berupaya mengusulkan di APBD. Mengingat komoditas unggulan ini menjanjikan, dan peminatnya banyak, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan petani. “Kangkung ini akhir-akhir ini stagnan, jarang disentuh, coba kita akan anggarkan,” ujarnya.
Pihaknya dalam waktu dekat, pihaknya akan meminta penyuluh untuk menginventarisasi, kemudian mengumpulkan para petani. Paling tidak pihaknya akan intervensi sekadar dulu, agar petani lebih semangat. (her)