Mataram (Suara NTB) – Pasca pengunduran diri Airlangga Hartarto dari jabatan Ketua Umum DPP Partai Golkar. Pengurus DPP partai Golkar meminta seluruh pengurus dan kader partai Golkar di daerah agar menjaga soliditas, tenang dan tetap fokus persiapan menghadapi Pilkada serentak 2204.
Hal itu disampaikan Waketum DPP Partai Golkar, Meutya Hafid dalam keterangan persnya yang disiarkan secara langsung di DPP Golkar, dikutip Suara NTB pada Senin, 12 Agustus 2024. “Kami mengimbau agar kader partai Golkar Se-Indonesia tetap tenang. Menjaga kekompakan guna menghadapi Pilkada,” ujarnya.
Meutya mengatakan, internal partainya akan segera menentukan Plt Ketum Golkar dalam rapat pleno, Selasa, 13 Agustus 2024. Semua itu, demi persiapan menghadapi Pilkada 2024 semakin matang. “DPP akan segera menyiapkan, secara tertib, damai, serta menjaga marwah partai Golkar. Sebagai partai besar yang matang, maka DPP akan melakukan pleno,” ucap Meutya.
Waketum DPP Golkar, Ahmad Doli Kurnia menambahkan bahwa keputusan Airlangga Hartarto mundur dari jabatan Ketua Umum DPP Partai Golkar, dipastikannya tidak akan mengganggu persiapan menghadapi Pilkada Serentak 2024. Doli pun memastikan, calon kepala daerah yang sudah berkomunikasi dengan Golkar tidak terganggu pasca keputusan Airlangga yang mundur tersebut.
“Buat Partai Golkar pengunduran diri institusi ketua umum itu bukan sesuatu yang mengganggu jalannya roda organisasi Partai Golkar. Insyaallah roda organisasi partai Golkar terus berjalan. Proses menghadapi pilkada, dalam proses pencalonan, apa itu kader Partai Golkar dan kader partai lain, insyaallah tidak terganggu,” ucapnya.
Kemudian, menurut Doli, seluruh calon kepala daerah yang sudah didukung Golkar tetap didukung. Dipastikan rekomendasi dukungan pilkada yang sudah dikeluarkan Golkar tidak akan berubah. Sebab Golkar berkomitmen untuk memenangkan Pilkada 2024. “Tetap akan didukung dan dicalonkan Partai Golkar, apapun yang terjadi saat ini di tubuh Partai Golkar. Partai Golkar tetap siap menghadapi Pilkada 2024,” tegasnya.
Di ketahui di Pilkada Provinsi NTB, partai Golkar telah menetapkan mendukung bakal pasangan Cagub dan Cawagub, Lalu Muhammad Iqbal – Indah Damayanti Putri (Iqbal-Dinda). Di NTB Golkar tercatat sebagai partai pemenang pemilu dengan perolehan 10 kursi.
Ditempat terpisah pengamat politik UIN Mataram, Ihsan Hamid menerangkan bahwa pengunduran diri Airlangga tersebut dipastikan akan memberikan dampak terhadap internal partai Golkar, lebih-lebih jelang menghadapi Pilkada serentak 2024.
Namun demikian sejauh mana pengaruh dari dinamika di DPP Golkar tersebut terhadap rekomendasi dukunan Pilkada yang sudah dikeluarkan. Akan sangat ditentukan oleh wajah Politisi partai Golkar yang akan menggantikan Airlangga jadi ketua umum.
“Kalau yang akan menggantikan ini masih lingkaran kubu Airlangga, ya mungkin tidak signifikan pergantian dukungan. Tapi kalau yang tampil menggantikan adalah gerbong baru, maka sangat mungkin akan terjadi perubahan dukungan,” ujar Ihsan.
Sedangkan jajaran pengurus dan kader partai Golkar di NTB tak ada satupun yang bersedia untuk berkomentar terkait dengan pengunduran diri Airlangga tersebut. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga stabilitas, kondusifitas dan soliditas kader Golkar di NTB ditengah dinamika politik yang sedang dihadapi partainya. (ndi).