Mataram (Suara NTB) – Rangkaian Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) tahun 2024 mulai dilaksanakan pada awal bulan Agustus 2024 ini. Simulasi ANBK untuk jenjang SMA digelar pada Senin, 5 Agustus 2024 dan Selasa, 6 Agustus 2024. Melalui simulasi ini, siswa diharapkan dapat mengenal perangkat serta mempersiapkan diri mengikuti pelaksanaan ANBK pada 19-22 Agustus 2024.
Koordinator Teknis Asesmen Nasional Bidang SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB, Purni Susanto pada Senin, 12 Agustus 2024 mengatakan, simulasi ini ditujukan untuk memperkenalkan perangkat kepada siswa agar terbiasa saat pelaksanaan asesmen yang sebenarnya nanti. Di samping itu, simulasi ini juga diharapkan dapat memperkenalkan model dan jenis soal ANBK.
“Siswa diharapkan mengenal jenis soal dari Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), survei lingkungan belajar dengan sembilan indikatornya, dan survei karakter dengan enam dimensi profil pelajar Pancasila,” jelas Purni.
Pihaknya juga berharap para peserta ANBK tahun 2024 ini bisa meraih hasil maksimal. “Tentu harapan kita, peserta ANBK tahun ini bisa lebih maksimal dari tahun-tahun sebelumnya,” ujar Purni yang juga Sub Koordinator Kurikulum Bidang SMA Dikbud NTB.
ANBK SMA, SMK, dan paket C sederajat akan dilaksanakan pada 19-22 Agustus 2024, dan 30 Agustus-1 September 2024. Pelaksanaan ANBK SMP sederajat pada 9-12 September 2024, dan pelaksanaan ANBK paket B pada 14-15 September 2024.
Sementara pelaksanaan ANBK SD sederajat tahap I pada 28-31 Oktober 2024; pelaksanaan ANBK paket A tahap I pada 2-3 November 2024; pelaksanaan ANBK SD sederajat tahap II pada 4-7 November 2024; dan pelaksanaan ANBK paket A tahap II pada 9-10 November 2024.
Dalam rangkaian ANBK diadakan juga simulasi dan gladi bersih sebelum pelaksanana ANBK. Sebelum semua rangkaian itu, diadakan juga sinkronisasi. Purni mengingatkan kepada satuan pendidikan, bahwa ANBK adalah cermin atau profil sekolah bekerja selama satu tahun itu.
Komponen asesmen nasional terdiri dari Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), survei karakter, dan survei lingkungan belajar. Untuk AKM terdiri dari literasi dan numerasi. Survei karakter terdiri dari enam sub topik yang akan disurvei. Diharapkan dari hasil survei karakter akan keluar sebuah paradigma profil pelajar yang disebut profil pelajar Pancasila. Sementara, survei lingkungan belajar, berupa survei kondisi belajar, metode belajar, dan lainnya.
Hasil asesmen tidak menjadi syarat lulus seperti ujian nasional sebelumnya. Asesmen nasional diperuntukkan untuk pemetaan pendidikan, pemetaan kualitas pembelajaran, dan pemetaan mutu siswa yang tersebar di seluruh Indonesia. Nantinya hasil asesmen nasional akan menjadi salah satu referensi melakukan kebijakan layanan pendidikan di Indonesia pada tahun berikutnya. (ron)