Giri Menang (Suara NTB) – Dugaan mafia aset yang terjadi di Lombok Barat (Lobar) menjadi atensi KPK. Kerja mafia ini diduga terstruktur untuk menguasai tanah Pemda Lobar. Selain mafia aset, lembaga Antirasuah itu mengatensi tunggakan pajak yang nilai sangat besar. Jika setelah diingatkan melalui upaya pencegahan ini, namun para oknum tidak ada iktikad baik, maka KPK bakal melakukan upaya penindakan terhadap para oknum.
Kasatgas Direktorat Koordinasi dan Supervisi (Korsup) Wilayah V KPK RI Dian Patria, mengatakan masalah tanah aset daerah yang kuasai oleh oknum semacam mafia tanah. “Tiba-tiba berperkara di pengadilan, Pemda ndak tahu apa-apa, dimenangkan salah satu (online mafia), ini di Jakarta maupun di sini sangat kental mafia tanah ini,” tegasnya, saat turun ke Lobar, Selasa, 13 Agustus 2024.
Modus mafia tanah ini, si A dan si B pura-pura ribut di pengadilan, padahal yang punya tanah Pemda tidak tahu apa-apa. “Tahu-tahu nya tanahnya hilang (dikuasai),” ungkapnya.
Ada juga persoalan aset di Lobar, aset atas nama Pemda kerjasama dengan sebuah yayasan, namun tiba-tiba ada yayasan lain yang kuasai. Kemudian persoalan lain, ada lapangan golf yang disewakan namun tidak bayar PBB.
Selanjutnya ada tempat usaha rumah makan juga belum bayar pajak. Ia mendorong agar semua pihak terkait taat, membayar pajak sesuai kewajibannya. Dikatakan, kalau sudah dilakukan upaya persuasif semacam ini tidak bisa juga, maka Pemkab didorong untuk melaporkannya ke APH. “Kami dorong Pemda lapor ke APH,”tegasnya.
Sementara itu, terkait aset bermasalah yang belum tuntas di Lobar menjadi perhatian serius dari KPK. “KPK backup penuh Pemda,” tegasnya.
Kaitan dengan aset, KPK bahkan akan melakukan rapat khusus dengan semua Kepala BPN, untuk melakukan supervisi. Lebih lanjut dikatakan, persoalan mafia aset ini juga masuk atensi serius KPK. “Itu menjadi fokus KPK,”imbuhnya.
Ia menambahkan, soal praktik mafia tanah memang terjadi di Lobar. Selain itu, tunggakan pajak juga diatensi, sehingga harus diselesaikan. ” KPK berada di sini sampai beberapa hari ke depan, ya hati-hati saja, itu diinformasikan,” ujarnya mengingatkan. (her)