Mataram (Suara NTB) – Pemerintah Kota Mataram telah menggelontorkan anggaran miliaran untuk membangun wahana permainan di kompleks Taman Udayana. Wahana diberi nama Mataram Water Park (MWP) justru belum maksimal pengelolaannya. Dengan fasilitas minim juga diikuti dengan target retribusi yang kecil.
Dalam postur anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kota Mataram tahun 2024, target pendapatan asli daerah dari retribusi MWP hanya Rp10 juta. Target retribusi ini tidak sebanding dengan anggaran yang digelontorkan.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Mataram, H. Suhartono Toemiran menjelaskan, target pendapatan asli daerah (PAD) yang dibebankan oleh tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) pad anggaran pendapatan dan belanja daerah relatif kecil yakni Rp10 juta. Kecilnya target ini dilihat dari kesiapan sarana-prasarana yang tidak lengkap untuk melayani masyarakat secara maksimal. “Pemkot Mataram melihat kesiapan dari saran-prasaran kita tidak lengkap, bagaimana mau dinaikkan target,” jelasnya ditemui pada Kamis, 15 Agustus 2024.
Toemiran belum berani memasang target untuk menaikkan target retribusi pengelolaan MWP di tahun 2025. Kecuali kata dia, Pemkot Mataram memberikan tantangan maka mau tidak mau atau suka tidak suka harus dijalani. “Kalau pemerintah kota meminta menaikkan, akan naikkan. Kita tunggu dulu tantangan dari pemkot,” ucapnya.
Capaian retribusi MWP telah mencapai 70 persen dari target Rp10 juta. Toemiran menyebutkan, kondisi sarana-prasarana yang belum memadai menjadi tantangan. Ia menyebutkan, pembuangan air belum ada sehingga air kolam tidak pernah dikuras. Rencana NTB-NTT sebagai tuan rumah pekan olahraga nasional (PON) di tahun 2028, diharapkan bisa memberikan angin segar terhadap penataan venue terutama kolam renang. Salah satu sumber pembiayaan diandalkan adalah intervensi pembangunan dari pemerintah pusat, sehingga pemanfaatan MWP bisa optimal. (cem)
