Tanjung (Suara NTB) – Perusahaan layanan telekomunikasi PT. XL Axiata, Tbk., sepakat menjalin kerjasama dengan Pemda Kabupaten Lombok Utara (KLU) untuk menerapkan konsep layanan Kota Cerdas (Smart City). Pelayanan berbasis IT itu nantinya diharapkan dapat meningkatkan produktivitas Pemda dan masyarakat, serta menghadirkan efisiensi pada beban pengeluaran melalui layanan yang bersifat mobile.
Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT. XL AXiata Tbk. tentang kerjasama penyediaan layanan teknologi, informasi dan komunikasi penyediaan jaringan internet fiber optik, layanan Internet of Things (IOT) serta teknologi informasi dan komunikasi dalam smart city.
Kerjasama kedua pihak berlangsung melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Chief Enterprise Business Officer XL Axiata, Feby Sallyanto, dengan Bupati Lombok Utara, H. Djohan Sjamsu, SH., di Aula Kantor Bupati, Kamis, 15 Agustus 2024. MoU tersebut disaksikan oleh jajaran OPD lingkup Pemda Lombok Utara.
Di sela-sela penandatanganan kerjasama, Feby Sallyanto mengatakan selama 27 tahun hadir di Indonesia, kini XL diberi kesempatan oleh Pemda Lombok Utara untuk menerapkan solusi teknologi yang mendukung transformasi daerah menjadi Kota Pintar. XL sendiri sudah menjalin kerjasama tersebut dengan banyak daerah di Indonesia, termasuk Kota Mataram.
“Spektrumnya luas kalau berbicara smart city, tapi beberapa kota madya dan kabupaten punya kebijakan yang mendukung. Kami melihat Lombok Utara PDRBnya luar biasa, surplusnya meningkat,” ungkap Feby.
Ia optimis, melalui kerjasama penerapan IT ini nantinya, akan dapat meningkatkan produktivitas kalangan OPD maupun masyarakat, serta membantu Pemda dalam mengefisien pengeluaran.
Feby menegaskan, pihaknya saat ini tengah mengembangkan jaringan dan kapasitas di seluruh wilayah di Indonesia, termasuk NTB dan Lombok – khususnya Lombok Utara. Di NTB sendiri, XL Axiata telah membangun lebih dari 5.800 BTS, dimana 2.300 lebih BTS diantara itu, tersebar di seluruh wilayah di Pulau Lombok.
“Untuk KLU, pengembangan BTS lebih tinggi karena progresnya luar biasa. Tahun 2024 sampai 2025, kami juga menambah jumlah BTS untuk mengcover wilayah Lombok Utara,” ucapnya.
Hadirnya XL dengan pengembangan BTS tersebut kata Feby, tidak lepas dari analisa dan peluang dimana XL melihat potensi wisata dan pertanian cukup potensial. Daya dukung tersebut akan didorong melalui pemenuhan infrastruktur teknologi informasi, baik berupa BTS, fiber optik, maupun tekno lain seperti satelit, sensor dan platform. Tujuan dukungan ini tidak lain untuk meningkatkan sektor-sektor yang menjadi penggerak ekonomi daerah.
Selaku penyedia layanan telekomunikasi, XL sebut Feby, akan selalu meningkatkan kapasitasnya. Dicontohkan, pada sebelum lebaran, XL akan meningkatkan coverage Bali – KLU naik menjadi 2,5 lipat dari keadaan normal. Hal ini juga tidak lepas dari faktor dimana pada momen tertentu seperti bulan Juni dan Agustus, angka kunjungan wisatawan ke Lombok Utara sangat tinggi.
“Kami hadir untuk mendukung tambahan pendapatan, mencegah kebocoran, menurunkan biaya misalnya pada smart PJU yang bisa turun sampai 77 persen. Mari kita sama-sama manfaatkan untuk mendukung masyarakat agar lebih pintar dan produktif,” ajak Feby.
Sementara, Bupati Lombok Utara, H. Djohan Sjamsu, SH., mengamini angka kunjungan wisatawan di Lombok Utara (dominan 3 Gili) sangat tinggi. Bahkan, okupansi wisatawan di KLU adalah yang terbanyak dibandingkan kabupaten lain kendati di daerah lain terdapat magnet Moto GP. Sebagai daerah berkembang, tentunya mobilitas Pemda dan masyarakat Lombok Utara perlu didukung oleh layanan informasi digital yang serba cepat.
“Kerjasama dengan XL ini meliputi penyediaan layanan teknologi informasi, komunikasi, jaringan internet, fiber optik maupun internet optik,” sebut Djohan.
Bupati menekankan kepada seluruh OPD yang hadir, bahwa Lombok Utara harus dikelola dengan mengadaptasi perkembangan IT. Sebab dengan kemitraan bersama XL Axiata ini, ia berharap akan terwujud efisiensi, efektifitas pelayanan berbasis IT yang menunjang Lombok Utara sebagai salah satu daerah yang mengusung konsep Smart City.
“Kita harus sepakat dalam 3 tahun ke depan, akan menghasilkan output yang lebih baik dari saat ini,” tandas Djohan. (ari)