Mataram (Suara NTB) – Dinas Sosial Kota Mataram belum menyalurkan bantuan beras untuk masyarakat warga usia lanjut (lansia). Kenaikan harga beras sebelumnya menjadi kendala. Pendistribusian ditargetkan akhir triwulan ketiga.
Kepala Dinas Sosial Kota Mataram, Drs. Lalu Syamsul Adnan dikonfirmasi pada Selasa, 20 Agustus 2024 menjelaskan, penyaluran beras lansia dalam satu tahun sebanyak dua kali. Penyaluran di tahap pertama semestinya di triwulan pertama dan kedua, tetapi ada kendala sehingga pendistribusian tertunda.
Kendala dihadapi adalah harga beras mahal, tidak ada rekanan yang bisa menyiapkan beras premium dengan harga Rp15 ribu per kilogram. “Sempat harga melonjak pada triwulan pertama sehingga tidak bisa kita salurkan,” jelasnya.
Bantuan beras lansia disalurkan kepada 3.000 orang di Kota Mataram. Penyaluran dua tahun pada anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) murni dan APBD perubahan. Syamsul menegaskan, data penerima bantuan beras lansia tetap diverifikasi melalui kelurahan. Jika ada perubahan data lama akan didata kembali calon penerima yang baru.
Pendataan melibatkan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Mataram, untuk memastikan yang bersangkutan masih ada, karena takutnya sudah didata tetapi faktanya telah meninggal. “Verifikasi tetap kita lakukan untuk memastikan penerima bantuan tidak pindah atau meninggal dunia,” jelasnya.
Syamsul mengakui, anggaran beras lansia di tahun 2024 mengalami penurunan dari sebelumnya Rp900 juta lebih di tahun 2023. Kondisi ini tergantung dari kemampuan keuangan daerah. Penyaluran tahun ini hanya empat kali dengan estimasi sekali penyaluran beras lansia membutuhkan anggaran Rp200 juta. Ditargetkan akhir triwulan ketiga telah terdistribusikan untuk tahap pertama. Dokumen administrasi telah diserahkan ke Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Setda Kota Mataram, untuk ditender. (cem)
