Mataram (Suara NTB) – Pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) jenjang SMA, SMK, dan paket C sederajat dilaksanakan pada 19-22 Agustus 2024, dan gelombang kedua pada dan 30 Agustus-1 September 2024. Secara umum, pelaksanaan ANBK berjalan lancar. Namun, ada gangguan jaringan di beberapa tempat, yang segera dicarikan solusinya saat terjadi gangguan.
Koordinator Teknis Asesmen Nasional Bidang SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB, Purni Susanto pada Rabu, 21 Agustus 2024 mengatakan, sampai kemarin belum ada laporan terkait kendala ataupun catatan lainnya terkait pelaksanaan ANBK.
Meski demikian, pihaknya mendapatkan laporan ada gangguan jaringan di beberapa tempat. Namun, sifatnya kasuistik, haya satu atau dua sekolah yang mengalami kendala
Salah satunya di SMAN 2 Langgudu yang mengalami jaringan di sekolah saat pelaksanaan ANBK hari kedua. Akhirnya siswa melaksanakan ujian di halaman rumah operator. “Untuk sekolah-sekolah yang terkendala jaringan atau kondisi tertentu dapat mengikuti ANBK pada gelombang kedua,” ujar Purni yang juga Sub Koordinator Kurikulum Bidang SMA Dinas Dikbud NTB.
Jumlah sekolah yang berpartisipasi dalam ANBK tahun 2024 sebanyak 377 SMA, dengan rincian SMA negeri sebanyak 152 sekolah dan SMA swasta sebanyak 225 sekolah. Total peserta sebanyak 38.332 siswa. Dengan rincian, peserta dari sekolah negeri sebanyak 32.462 orang, dan peserta dari sekolah swasta 5.870 orang.
“Peserta utama SMA Negeri berjumlah 6.551 orang. Peserta utama SMA Swasta sebanyak 4.727 orang. Sementara peserta Cadangan dari SMA negeri sebanyak 690 orang, dan dari SMA swasta berjumlah 152 orang,” sebut Purni.
Dalam rangkaian ANBK diadakan juga simulasi dan gladi bersih sebelum pelaksanana ANBK. Sebelum semua rangkaian itu, diadakan juga sinkronisasi. Purni mengingatkan kepada satuan pendidikan, bahwa ANBK adalah cermin atau profil sekolah bekerja selama satu tahun itu.
Komponen asesmen nasional terdiri dari Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), survei karakter, dan survei lingkungan belajar. Untuk AKM terdiri dari literasi dan numerasi. Survei karakter terdiri dari enam sub topik yang akan disurvei. Diharapkan dari hasil survei karakter akan keluar sebuah paradigma profil pelajar yang disebut profil pelajar Pancasila. Sementara, survei lingkungan belajar, berupa survei kondisi belajar, metode belajar, dan lainnya.
Hasil asesmen tidak menjadi syarat lulus seperti ujian nasional sebelumnya. Asesmen nasional diperuntukkan untuk pemetaan pendidikan, pemetaan kualitas pembelajaran, dan pemetaan mutu siswa yang tersebar di seluruh Indonesia. Nantinya hasil asesmen nasional akan menjadi salah satu referensi melakukan kebijakan layanan pendidikan di Indonesia pada tahun berikutnya. (ron)