Mataram (Suara NTB) – Direktorat Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRPKM) Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Lombok melanjutkan kolaborasinya dalam hal pemanfaatan teknologi digital dalam industri kreatif. Terutama bagaimana memperkuat peran film dan video dalam mempromosikan desa wisata di NTB.
Jumat, 23 Agustus 2024, DRPKM ITB dan Poltekpar Lombok kembali menggelar workshop di Fave Hotel Mataram dengan mengambil tema “Peran Film dan Video Dalam Mempromosikan Desa Wisata”. Pesertanya adalah para mahasiswa Poltekpar Lombok yang nantinya diharapkan bisa berbuat banyak untuk memajukan desa wisata di NTB berbasis teknologi.
Sejumlah pemateri ikut dihadirkan seperti Dr. Nuning Yanti Darmayanti dan Dr. Nuning Yanti Darmayanti dari DRPKM ITB, Heri Darliana dari SMKN 1 Tasikmalaya dan dosen Poltekpar Lombok Isdar Wahim M.B.A.
Dr. Nuning Yanti Darmayanti mengatakan, tema ini dimunculkan dalam pertemuan ini sesuai dengan program terbaru dari ITB yaitu membangun dan membina desa-desa wisata di Indonesia. Ia melihat potensi Lombok sangat bagus untuk mengembangkan desa wisata. Terlebih alam Lombok yang lebih natural jika dibandingkan dengan Bali sebagai pulau tetangga.
“Masyarakat itu sekarang cari relaksasi, yang tenang serta pengalaman-pengalaman yang lebih spiritual dan Lombok masih punya itu. Saya pikir itu yang penting kenapa kami memilih Lombok sebagai lokasi pengabdian masyarakat kami,” kata Nuning Yanti Darmayanti kepada Suara NTB, Jumat, 23 Agustus 2024.
Ia mengatakan, pihaknya mengedepankan media film dan video lantaran jenis media publikasi yang efektif saat ini yaitu melalui film dan video tersebut, terutama di kalangan milenial dan Gen Z. Para mahasiswa yang mengikuti workshop juga sangat antusias mengikusi sesi materi dan diskusi lantaran sangat sesuai dengan dunia mereka.
Nuning ingin agar anak muda mengangkat dan menggali seni, budaya, tradisi dan khazanah lokal menjadi konten-konten visual yang menarik untuk disimak. Dalam hal ini, penggunaan kecerdasan buatan atau AI diperlukan untuk menambah daya tarik dari konten yang dibuat.
Ketua Pengmas DRPKM ITB Hari Febriansyah mengatakan, salah satu perkembangan teknologi digital ini adalah sosial media. Dampak sosial media sangatlah besar, baik sekala mikro hingga makro. Bahkan kebijakan di daerah dan di pusat juga sering karena dorongan dari sosial media. Dan konten yang cenderung disukai saat ini adalah konten video-video pendek yang berbobot dan menarik.
“Karena itulah peran kita dari perguruan tinggi bagaimana kita dapat memanfaatkan sosial media ini untuk hal-hal yang positif dalam hal pembelajaran, salah satunya adalah bagaimana menggunakannya untuk promosi desa wisata,” kata Hari Febriansyah.
Ia mengatakan, pihaknya memberi edukasi kepada para mahasiswa untuk membuat video atau film pendek dengan durasi 1 hingga 3 menit, namun konten yang padat sehingga penonton akan semakin menarik. Diharapkan ilmu dan keterampilan yang mereka peroleh bisa diaplikasikan untuk mempromosikan desa-desa wisata di NTB dengan pendekatan teknologi digital.
Dosen Poltekpar Lombok Isdar Wahim M.B.A mengatakan, keterlibatan Poltekpar Lombok dalam pengembangan desa wisata di NTB akan terus ditingkatkan. Pihaknya ingin berperan dalam dalam mendongkrak pariwisata di daerah ini.
“Potensi desa wisata di NTB luar biasa, kami dari Poltekpar Lombok dan ITB akan berkolaborasi untuk mekajuan desa wisata ini, salah satunya melalui promosi dengan cara-cara yang kreatif,” katanya.(ris)