Mataram (Suara NTB) – Masyarakat tidak perlu khawatir memasak makanan pedas. Pasalnya, harga cabai di Kota Mataram mulai stabil. Stok di pengepul dipastikan masih melimpah.
Kepala Bidang Barang Pokok dan Penting Dinas Perdagangan Kota Mataram, Sri Wahyunida dikonfirmasi pada Jumat, 23 Agustus 2024 mengatakan, harga kebutuhan pokok terutama cabai rawit dan cabai merah besar mulai stabil. Dari harga sebelumnya Rp60 ribu per kilogram untuk cabai rawit, turun menjadi Rp32 ribu per kilogram. Sementara, cabai merah besar Rp23 ribu-Rp25 ribu per kilogram. “Alhamdulillah, sekarang sudah mulai turun untuk cabai rawit dan cabai merah besar,” kata Nida.
Stabilnya harga cabai ini sangat tergantung dari faktor cuaca. Nida mengatakan, kondisi cuaca di pulau Lombok pada umumnya masih panas, sehingga berpengaruh terhadap produktivitas tanaman hortikultura seperti cabai rawit dan lain sebagainya. Hasil produksi petani melimpah sehingga berimplikasi terhadap stabilitas harga di pasar. “Sebenarnya, cabai ini sangat tergantung cuaca. Kalau sekarang cuaca bagus pasti hasil panen petani juga ikut bagus,” tambahnya.
Namun demikian, perlu diantisipasi peluang naiknya salah satu bumbu dapur tersebut mendekati perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Tingkat kebutuhan masyarakat sangat tinggi untuk membeli kebutuhan makanan dan komoditas lainnya. Nida mengatakan, stok barang pokok dipastikan masih aman. “Perlu diantisipasi memang saat maulid,” jawabnya.
Pedagang cabai di pasar Pade Angen, Wati menyebutkan, harga cabai rawit dijual Rp30 ribu per kilogram. Harga mulai turun dibandingkan dua minggu terakhir. “Saya jual Rp30 ribu sekilo,” sebutnya,
Stabilnya harga cabai dipicu melimpahnya stok di pengepul, tetapi kondisi harga tidak bisa diprediksi terkadang secara tiba-tiba melonjak tanpa diketahui penyebab pastinya. “Saya tidak berani prediksi karena sering tiba-tiba melonjak harganya,” ujarnya.
Aulia bersyukur harga cabai rawit dan cabai merah beras mulai turun. Terkadang, ia harus mengurangi takaran cabai untuk membuat masakan di rumahnya. Saat ini, ia cukup leluasa membuat sambal dan masakan lainnya karena harga cabai mulai normal. “Saya beli cabai di tukang sayur sedikit sekali dapatnya. Jadi ndak berani masak pedas,” ujarnya.
Kondisi ini diharapkan tetap stabil memasuki perayaan maulid, sehingga masyarakat tidak kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pokok. Ia berharap pemerintah mengambil langkah strategis mengantisipasi lonjakan harga. (cem)