spot_img
Rabu, September 18, 2024
spot_img
BerandaHEADLINEInvestor Korsel Jajaki Kerja Sama Pengelolaan Sampah Berbasis Teknologi Smart Collection

Investor Korsel Jajaki Kerja Sama Pengelolaan Sampah Berbasis Teknologi Smart Collection

Mataram (Suara NTB)- Investor asal Korea Selatan (Korsel) yaitu PT.NEC Power KMU sedang menjajaki kerja sama pengelolaan sampah di NTB dengan teknologi smart collection system. Teknologi dari NEC Power berfokus pada pemanfaatan teknologi untuk mengubah sampah menjadi energi dan yang dapat memecahkan persoalan sampah di masyarakat.

Plt Kepala Brida NTB Lalu Suryadi MM mengatakan, pihaknya telah menerima perwakilan NEC Power KMU di kantornya tanggal 12 Agustus lalu dan melakukan presentasi terkait dengan teknologi yang ditawarkan ke NTB. Intinya pengelolaan sampah milik NEC berbasis teknologi yang ramah lingkungan.

“Dia menggunakan sistem pembakaran. Kalau kita selama ini membakar (sampah-red) ada polusi, asap. Namun dengan teknologi ini sudah tidak ada lagi karbon dioksida. Sistem penyaringannya sudah bagus,” kata Lalu Suryadi kepada Suara NTB, Jumat (24/8) kemarin.

Ia mengatakan, pihak NEC Power memang menyasar Indonesia sebagai marketnya di dalam pengelolaan sampah ramah lingkungan. Bahkan kabarnya perusahaan inilah yang melakukan pengelolaan manajemen sampah di Ibu Kota Kota Nusantara (IKN).

Terkait dengan penawaran tersebut, Suryadi mengatakan hal ini membutuhkan kebijakan dari pimpinan daerah. Karena itulah investor perlu bertemu langsung dengan Pj Gubernur NTB untuk mendapatkan arahan terkait dengan rencana kerja sama ini.

“Saya ingin mereka bersurat ke Pak Pj Gubernur, kita audinesi, nanti kita damping dari Brida NTB dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan baru kita minta arahan Gubernur seperti apa,” katanya.

PT. NEC Power KMU merupakan perwakilan dari pemerintah Korsel yang diminta datang ke NTB untuk menjabarkan manfaat melalui teknologi yang bisa diaplikasikan ke negara atau daerah yang membutuhkan solusi dari persoalan sampah.

Lalu Suryadi mengatakan, Pemprov NTB sebenarnya sudah memiliki sistem pengelolaan sampah yang cukup baik, misalnya di Pusat Pengelolaan Sampah Terpadu (PPST) Regional Lemer Sekotong yang dikelola oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB. 

“Bedanya kalau teknologi Korsel ini tak ada polusi. Di sini ada residu hasil pembakaran yang bisa dijual di pabrik semen. Jadi ada manfaatnya juga itu. Intinya kedatangan mereka kemarin itu hanya menawarkan dan itu sudah banyak diterapkan di Korea dan beberapa tempat, termasuk di IKN. Jika nantinya akan diterapkan di NTB maka akan saling support dengan apa yang kita punya sekarang” katanya.(ris)



RELATED ARTICLES
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -


VIDEO

Recent Comments