spot_img
Jumat, November 22, 2024
spot_img
BerandaEKONOMIPentingnya “Personal Style “ Berpakaian untuk Kelompok Usia 27-60 Tahun

Pentingnya “Personal Style “ Berpakaian untuk Kelompok Usia 27-60 Tahun

Mataram (Suara NTB) – Setelah sukses menggelar fashion talk perdana pada 26 Juli 2024 lalu untuk perempuan generasi Z NTB, Nalani, UMKM Fashion NTB kembali menggelar kegiatan yang sama untuk tahap II. Kali ini sasarannya perempuan NTB kelompok usia generasi millennial dari 27 tahun, hingga 60 tahun.

Fashion talk rahap II ini diselenggarakan di Mataram, Kamis, 22 Agustus 2024. Menghadirkan narasumber Cindy Lavina, Fashion Desaigner & CEO Nalani. Dokter kecantikan, dr. Maya Pramudita sebagai influecer dan contoh pribadi yang selalu mengedepankan cara berpakaian yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

Hj Niken Zulkieflimansyah, Founder Nalani sekaligus Direktur ACSB (Asia Council for Small Business) NTB juga turut mengikuti langsung kegiatan ini.

Para peserta sangat antusias selama mendapatkan materi. Cindy Lavina, Fashion Desaigner & CEO Nalani menyampaikan pentingnya memperhatikan cara berpakaian/berbusana yang disesuaikan terutama dengan postur tubuh.

Cindy Lavina menyampaikan, bahwa berpakaian itu tidak bisa sekedarnya. Selain mengikuti trend, berpakaian juga harus disesuaikan dengan tinggi, serta lingkar badan.

Pada kegiatan ini juga, pakaian-pakaian dari tenun lokal dipamerkan. Diantaranya tenun Lombok Tengah, tenun Bima.

Hj Niken Zulkieflimansyah, Founder Nalani sekaligus Direktur ACSB menyampaikan, kenapa penting masyarakat , terutama kalangan perempuan mendapatkan pemahaman tentang personal style berpakaian.

Istri Gubernur NTB periode 2018-2024, Dr. H. Zulkieflimansyah ini mengatakan, sebagai kelompok usia yang juga masuk dalam generasi millennial, menurutnya, perlu diberikan refrensi bagaimana berpakaian yang baik dan menemukan personal style.

“Karena kalau kita sudah menemukan personal style, kita tidak mencoba-coba lagi berpakaian. Tidak kita coba-coba sehingga dapat menghemat pengeluaran dalam berpakaian. Disatu sisi juga, berpakaian yang baik itu menunjukkan tingkat peradaban suatu daerah,” ujar Niken.

Semakin tinggi peradaban suatu daerah, semakin berkualitas caranya berpakaian.  Ia mencontohkan kota-kota besar yang menjadi pusat mode. Dimana masyarakatnya menujukkan perbedaan peradaban itu dari sisi berpakaian dengan masyarakat dari daerah yang tidak begitu memperhatikan mode berpakaian.

“Kedepan kita ingin NTB ini semakin banyak masyarakat kita memahami cara berbusana yang baik. Di satu sisi juga, dengan berkualitasnya cara berpakaian, industry ikutan fashion suatu daerah akan semakin menggeliat. Dan dampaknya kepada perekonomian,” jelasnya.

Peningkatan kualitas berpakaian masyarakat bisa memicu hidupnya desainer fashion, konveksi, hingga produsen kain lokal seperti tenun. Sehingga secara keseluruhan efeknya kepada ekonomi daerah semakin bagus.

Kegiatan fashion talk ini rencananya akan terus digelar. Tujuannya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dari mata rantai industry fashion. Pada kesempatan yang sama, selain menggelar fashion talk, juga digelas bazar UMKM sebagai upaya mendorong tumbuh kembangnya UMKM di NTB. (bul)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO