Mataram (Suara NTB) – Dilansir dari laman Facebook Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, Zahwa Nadhira, anak kedua sekaligus putri pertama Gubernur NTB periode 2008 – 2018, TGB. H. M. Zainul Majdi dipinang oleh Royhan Akbar, putra bungsu Menko Polhukam periode 2019 – 2024, H. M. Mahfud MD. Prosesi lamaran digelar di Jakarta, hari ini, Sabtu, 24 Agustus 2024.
Prosesi tersebut dikabarkan oleh TGB melalui akun media sosialnya.
“Alhamdulillah. Hari ini kami sekeluarga menerima Bapak Prof. @mohmahfudmd dan keluarga dalam acara khitbah (lamaran) putri kami ananda Zahwa Nadhira dengan ananda Royhan Akbar putra ketiga Bapak Prof. @mohmahfudmd.
Mohon doa, semoga semua urusan kedua ananda dimudahkan Alloh Taala. Amin ya Robbal alamin.” Demikian tulis TGB di facebooknya.
Kakak kandung TGB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah dan H. M. Syamsul Luthfi juga turut menyiarkan kabar gembira tersebut.
“Alhamdulillah, selamat untuk lamaran Ananda Zahwa Nadhira binti TGB M. Zainul Majdi bersama Royhan Akbar bin Prof. Mahfud MD pagi ini,” tulis Rohmi di akun media sosialnya.
Ia pun berharap doa agar prosesi lamaran ini lancar hingga ke jenjang pernikahan.
“Mohon doanya semoga dilancarkan sampai hari akad nanti,” sambungnya.
Zahwa Nadhira merupakan anak kedua sekaligus putri pertama TGB M. Zainul Majdi dengan mantan istrinya, Robiatul Adawiyah yang akrab disapa Dewi Rasyid. Zahwa diketahui berhasil meraih gelar S2 saat dirinya baru menginjak usia 21 tahun di Utrecht University, Belanda. Dilansir dari datadikti.com, Zahwa juga menempuh kuliah S3 Hubungan Internasional di Universitas Padjajaran.
Sejak masih belia, Zahwa Nadhira, putri cantik TGB Zainul Majdi ini kerap kali disanjung karena capaian akademisnya. Ia berhasil meraih gelar S1 saat usianya baru menyentuh 19 tahun di RMIT University Australia.
Sementara tunangannya ialah Royhan Akbar, putra bungsu Menko Polhukam tahun 2019 – 2024, Mahfud MD. Royhan kini menjadi Dosen Hukum di Universitas Gadjah Mada di usianya yang baru menyentuh 33 tahun.
Ia meraih gelar sarjana di UGM, dan melanjutkan gelar magister di Universitas Columbia, Amerika Serikat.
Terlahir dari seorang guru besar, Royhan tak hanya menjadi dosen saja, tetapi, ia juga bekerja di firma hukum internasional HHP Law Firm sebagai seorang konsultan.
Dari tiga bersaudara, hanya Royhan yang mengikuti jejak ayahnya untuk terjun di bidang hukum. Dua kakaknya mengambil profesi yang bertentangan dari dunia hukum dan politik, yang mana kedua kakaknya merupakan seorang dokter. (era)