Giri Menang (Suara NTB) – Kejadian seorang warga Dusun Ladungan, Desa Guntu Macan, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat (Lobar) yang sakit digotong menggunakan tandu sarung sangat miris. Dengan kondisi akses jalan yang tidak memadai, warga yang sakit itupun dibawa ke Puskesmas Gunungsari, dengan jarak sekitar 7 kilometer. Lantaran tidak adanya Puskesmas Pembantu (Pustu) terdekat di wilayah itu.
Kepala Desa Guntur Macan, Najamudin mengatakan ketika menjabat sebagai kepala dusun (kadus) pernah dijanjikan pembangunan pustu di daerah itu. “Dulu waktu saya jadi Kepala Dusun 2020 itu dipastikan akan dibangun pustu,” kata dia, akhir pekan kemarin.
Menjawab harapan Kades Guntur Macan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Lombok Barat (Lobar) Arief Suryawirawan mengatakan akan mengusahakan adanya pembangunan pustu di daerah tersebut.
Ia tak menampik, kondisi warga di Desa Guntur Macan tersebut jauh dengan Puskesmas Gunungsari untuk melakukan pengobatan. “Nanti coba kita carikan anggaran untuk pembuatan Pustu,” kata Arief saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Pembangunan pustu membutuhkan perencanaan yang matang. Dengan beberapa syarat yang harus dipenuhi seperti jumlah penduduk minimal yang akan ditangani pustu. Karena satu pustu itu untuk 10 ribu orang. “Nanti kita coba lihat kondisinya seperti apa,” terangnya.
Diakuinya, masih banyak desa di Lobar yang memang belum memiliki pustu. Dengan itu pihaknya juga mencoba untuk mengaktifkan Poskesdes sebagai integrasi layanan primer. Namun di sisi lain, dirinya menyebut kondisi saat ini masih bisa diatasi dengan pustu yang ada. “Kita juga tetap berupaya mencari anggaran ke pusat untuk membangun pustu,” akunya.
Selain itu, sebenarnya Arief juga berharap adanya akses jalan yang dibangunkan di wilayah itu, sehingga perlu juga keterlibatan OPD lain. “Sebagaimana letak geografis juga jadi perhatian khusus,” ucapnya.
Disinggung terkait peningkatan status Puskesmas Gunungsari menjadi Rumah Sakit, dirinya mengatakan masih memiliki niat untuk membangun. Saat ini masih mengupayakan untuk pemenuhan sarana prasarana terlebih dulu. Meski pihaknya sudah lama melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat untuk suntikan anggaran. “Niat kita masih untuk membangun rumah sakit. Sudah ada omongan ke pusat, tapi belum disetujui,” bebernya.
Bahkan menurutnya, menggotong warga yang sakit menggunakan sarung dalam kondisi akses jalan seperti di Guntur Macan itu adalah yang paling aman. Sebab, dari beberapa desa dengan kondisi geografis yang mirip banyak petugas kesehatan yang terjatuh jika menggunakan motor. “Untuk saat ini itulah yang paling aman dulu,” tandasnya. (her)