Mataram (Suara NTB) – Pilkada serentak NTB 2024 dipastikan akan diikuti oleh tiga pasangan calon, yaitu adalah pasangan Dr. Zulkieflimansyah-HM Suhaili FT (Zul-Uhel), Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah-H. W. Musyafirin (Rohmi-Firin), dan Dr. Lalu Muhammad Iqbal-Hj. Indah Damayanti Putri (Iqbal-Dinda). Mereka sudah resmi mendaftar ke KPU NTB.
Untuk menguji ketangkasan gagasan ketiga kandidat tersebut, DPD KNPI NTB bakan menggelar dialog kepemudaan bertajuk “Mimbar Demokrasi Pemuda: Bedah Visi Misi Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur NTB”. Dialog tersebut bakal jadi panggung ketiga Bapaslon untuk menyampaikan gagasannya di hadapan pemuda NTB.
Dialog kepemudaan bersama tiga kandidat Cagub tersebut bakal dilaksanakan pada Minggu, 1 September 2024. Bertempat di Aula Dome, Teater Taman Budaya NTB mulai pukul 19.00 Wita.
Ketua DPD KNPI NTB H Baehaqi, menyampaikan bahwa ketiga bapaslon terkonfirmasi akan hadir di acara tersebut. “Ketiga bapaslon sudah mengonfirmasi akan hadir,” katanya, Jumat, 30 Agustus 2024.
Para kandidat bakal memaparkan gagasannya di hadapan para pemuda yang tergabung dalam berbagai organisasi kepemudaan. “Teman-teman organisasi kepemudaan berkesempatan lebih awal, menikmati sajian ide gagasan para kandidat, seperti apa NTB mau dibangun ke depan,” imbuhnya.
Dialog KNPI NTB bersama ketiga Cagub tersebut akan menjadi sajian yang segar bagi para pemuda, di tengah kejemuan mereka melihat model politik yang penuh gimik. “Kita ingin para kandidat di hadapan calon bicara substansi gagasan,” ucapnya.
Saat ini banyak pemuda yang belum menentukan hak pilihnya. Mereka belum melihat ide para kandidat ini untuk membangun NTB. “Ini peluang yang baik bagi mereka mendalami mana yang punya gagasan terbaik dan kemudahan menentukan pilihannya,” paparnya.
Pemuda sangat rasional dalam menentukan pilihannya. Dialog ini akan meningkatkan partisipasi pemuda di NTB untuk lebih banyak terlibat di dalam Pilgub 2024.
“Ini suatu bentuk kepedulian sekaligus keberanian yang layak diapresiasi karena mereka telah menyiapkan waktunya berdiskusi dengan pemuda yang kritis terhadap nasib daerahnya ke depan,” paparnya.
Pesta demokrasi yang tahapannya sedang berlangsung saat ini, keuntungannya jangan hanya bagi kandidat. Namun juga, menguntungkan untuk pemuda dalam konteks menguatkan peran mereka di perpolitikan daerah.
“Kita punya tantangan ekonomi, tapi tantangan politik dan geopolitik juga perlu kita tahu seperti apa para kandidat melibatkan pemuda terhadap berbagai persoalan daerah ini,” paparnya.
Para kandidat juga akan dimintai pandangannya mengenai peran pemuda dalam tataran gagasan dan kontribusi. “Kita tidak ingin pemuda hanya dijadikan penonton saja,” ucapnya.
Cara nalar dan logis para kandidat perlu diuji. “Sekali lagi, ini sangat bagus untuk mencegah pemuda bosan dengan calon-calon yang mengindari berdialektika,” pungkasnya. (ndi)