Mataram (Suara NTB) – Pendaftaran calon pegawai negeri sipil (CPNS) tidak semudah dibayangkan. Kebijakan penggunaan materai elektronik justru menyulitkan pelamar.
Pandi, salah seorang pelamar calon pegawai negeri sipil di Kota Mataram mengaku kesulitan memperoleh materai elektronik. Selama dua hari ini, ia mencoba mengakses pembelian e-materai di reseller tetapi tidak tersedia. Kesulitan ini dipahami akibat banyaknya kebutuhan pelamar dari seluruh Indonesia. “Saya sudah akses reseller sejak dua hari, tetapi stoknya kosong semua,” ujarnya dikonfirmasi pada Rabu, 4 September 2024.
Batas pendaftaran CPNS tersisa dua hari. Ia khawatir jika e-materai menjadi kendala maka perjuangannya untuk mengikuti seleksi akan sia-sia. Ia berharap pemerintah memberikan solusi untuk mempermudah proses pendaftaran. “Kalau bisa diganti menggunakan materai manual. Kita butuhkan ada tiga materai untuk surat lamaran dan surat pernyataan,” ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Mataram, Taufik Priyono membenarkan e-materai sedang limit. Permasalahan ini telah disampaikan ke Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) CPNS di Jakarta. “Informasi terbaru terkait e-materai sekarang ini memang sedang limit,” katanya.
Kendala yang dihadapi pelamar masih menunggu Keputusan dari panselnas, apakah tetap menggunakan e-materai dengan catatan ada perpanjangan waktu pendaftaran atau menggunakan materai biasa atau manual dengan catatan panselnas membuka ruang dalam aplikasi pendaftaran.
Yoyok sapaan akrab Kepala BKPSDM ini, meminta pelamar mengakses website https://skillacademy.com/e-materai atau https://emetarai.posfin.id/ atau menggunakan aplikasi e-MET (momofin) dan sobatmeterai.
Di satu sisi, jumlah pelamar CPNS Kota Mataram sampai tanggal 3 September telah submit 658 orang dan sudah masuk akun Kota Mataram sejumlah 1.600 orang. “Jadi terus ada peningkatan jumlah pelamar di Kota Mataram,” demikian kata dia. (cem)