Selong (Suara NTB) – Musim kemarau ini telah menimbulkan kekeringan di beberapa tempat di Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Masyarakat Lotim mulai krisis air bersih dan meminta bantuan pemerintah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lotim mulai Rabu, 4 September 2024 mulai mendistribusikan air bersih ke sejumlah warga yang terdampak kekeringan.
“Kita sudah penuhi permintaan warga dengan droping air bersih di Desa Surabaya Kecamatan Sakra Timur,” ungkap Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Lotim, Lalu Muliadi menjawab Suara NTB via ponselnya, Kamis, 5 September 2024.
Pada hari Jumat, 6 September 2024 hari ini, BPBD kembali akan mengirimkan air untuk warga di wilayah Transmigrasi Puncak Jeringo Kecamatan Suela. Warga minta air bersih untuk memenuhi kebutuhan air minum dan kebutuhan dapur.
“Sesuai permintaan warga, terutama digunakan untuk minum dan memasak supaya tidak membeli air,” ungkap Lalu Muliadi.
Sekali pengiriman menggunakan armada dengan kapasitas 5.000 liter air bersih. Seperti untuk warga Surabaya ini air yang diberikan bisa untuk 400 orang kepala keluarga.
Meski sudah banyak warga Lotim yang mengalami dampak kekeringan, Pemerintah Kabupaten Lotim belum menetapkan status tanggap darurat. Situasi saat ini masih siaga dan dipastikan akan berusaha tetap menyalurkan bantuan air bersih ketika diminta warga.
Sampai saat ini, Lotim siaga saja terhadap dampak kekeringan. Hal ini karena jumlah warga yang mengalami krisis air bersih akibat terdampak kekeringan ini makin meluas.
Lalu Muliadi menyebutkan, dampak kekeringan ini di Lotim ada di 9 kecamatan 48 desa di 253 wilayah atau dusun dan 44.912 jiwa. Sembilan kecamatan tersebut adalah Kecamatan Jerowaru, Keruak, Suela, Terara, Sakra Timur, Lenek, Sikur, Aikmel dan Sambelia.
Penanganan pendistribusian air bersih sejauh ini masih menggunakan dana BPBD. Setelah ditetapkan darurat baru kemudian nantinya akan menggunakan dana tak terduga yang dikeluarkan bupati.
Dalam waktu dekat, BPBD Lotim akan merapatkan pola pendistribusian air bersih ke seluruh warga bersama dengan seluruh kecamatan yang terdampak. “Kita sedang konsep suratnya untuk kita gelar pertemuan dengan seluruh camat ini,” tuturnya.
Rencana akan dilakukan pendistribusian air bersih secara serentak seperti dilakukan pada kegiatan penanganan tanggap darurat kekeringan tahun-tahun sebelumnya. (rus)