Dompu (Suara NTB) – Kabupaten Dompu menjadi salah satu wilayah penyuplai kebutuhan jagung nasional. Sebagai daerah yang merintis gerakan pengembangan jagung hibrida, kini Kabupaten Dompu telah dijadikan lokasi pengembangan jagung bioteknologi.
Memasuki tahun kedua uji coba pengembangan jagung bioteknologi di Kabupaten Dompu, tahun 2024 ini PT Sygenta yang memproduksi benih jagung bioteknologi dengan merek dagang NK Sumo Sakti diluncurkan di area demplot Desa Dorokobo Kecamatan Kempo, Selasa, 10 September 2024.
Bupati Dompu, H Kader Jaelani didampingi Plt Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu, Syahrul Ramadhan, SP melaunching produk NK Sumo Sakti. Pada area demplot, disiapkan tanaman jagung dengan usia perawatannya hingga usia panen. Bahkan disiapkan jagung hasil panennya, sehingga menjadi contoh penanganan oleh petani yang berkunjung.
H Kader Jaelani selaku Bupati Dompu dalam sambutannya mengatakan, pemerintah daerah tetap memberikan perhatian utama pada pengembangan komoditi jagung dalam rangka peningkatan kemandirian ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sehingga komoditas jagung masuk diantara komoditi unggulan pemerintah untuk dikembangkan di Kabupaten Dompu. Karena memiliki kesesuaian topografi dan agroklimatologi dengan nilai ekonomis tinggi bagi masyarakat.
Sehingga tidaklah heran, sektor pertanian menjadi salah satu penyumbang tertinggi terhadap peningkatan PDRB di Kabupaten Dompu. Eksistensi Kabupaten Dompu sebagai salah satu daerah pemasok jagung nasional dapat dilihat dari prosentase kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB selama beberapa tahun terakhir serta capaian produksi jagung dari tahun 2010 yang mengalami peningkatan.
“Hari ini kita melauching produk NK Sumo Sakti yang diproduksi oleh PT Sygenta. Benih jagung bioteknologi ini menjadi salah satu alternatif varietas jagung yang dapat digunakan petani, karena mampu meningkatkan produksi dan diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani. Penggunaan benih varietas unggul disertai penerapan teknologi lainnya, diyakini dapat berkontribusi meningkatkan produktivitas, produksi dan mutu hasil komoditas tanaman pangan,” katanya.
Karenanya, H Kader Jaelani berharap, ketersediaan benih varietas unggul perlu terus ditingkatkan agar dapat memenuhi kebutuhan dan mudah diakses petani. Jagung bioteknologi menjadi jawaban terhadap permasalahan yang sering dihadapi petani akan adanya gagal panen dan kerugian karena serangan organisme pengganggu tanaman (OPT). “Dengan hadirnya varietas jagung bioteknologi ini, memberi alternatif kepada petani jagung dalam hal penyediaan benih jagung berkualitas,” katanya.
Dalam rangka mendukung pengembangan jagung di Kabupaten Dompu, H Kader Jaelani mengaku, petani sering dihadapkan pada kendala modal. Kontribusi lembaga mitra sangat diharapkan dalam pembiayaan usaha tani jagung, baik dukungan dana maupun kemitraan. (ula/*)