spot_img
Rabu, September 18, 2024
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMDiprotes Warga, Transfer Depo Sampah di Pagutan Barat Ditutup

Diprotes Warga, Transfer Depo Sampah di Pagutan Barat Ditutup

Mataram (Suara NTB) – Sejumlah warga di Perumahan Aura Mutiara, Kelurahan Pagutan Barat, Kecamatan Mataram, memprotes keberadaan transfer depo sampah di Jalan Batu Bolong. Tumpukan sampah meresahkan karena menimbulkan bau menyengat. Setelah proses negosiasi tempat buang sampah itu akhirnya ditutup.

Rahma, seorang warga mengeluhkan, keberadaan depo sampah ini sangat meresahkan. Tumpukan sampah menimbulkan bau dan terkesan jorok, terutama saat musim hujan akan lebih parah. “Bayangkan bau, kotor, banyak lalat dan nyamuk,” katanya mengeluh pada Kamis, 12 September 2024.

Transfer depo awalnya hanya sebagai tempat pembuangan sampah sementara, tetapi dijadikan depo permanen. Lima tahun lalu sebutnya, warga memprotes adanya depo sampah tersebut. Pemkot Mataram berjalan akan menyediakan anggaran untuk membebaskan lahan seluas 5 are untuk memindahkan depo. Akan tetapi, anggaran pembebasan lahan itu dihapus dan tidak ada solusi. “Tidak ada solusi sama sekali. Terpaksa kami akan mengadakan demo lagi,” pungkasnya.

Rahma mempersoalkan depo sampah itu, juga digunakan oleh lingkungan lain untuk membuang sampah sehingga terjadi penumpukan sampah.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Mataram, H. Nizar Denny Cahyadi mengatakan, permasalahan transfer depo di Jalan Batu Bolong, Kelurahan Pagutan Barat, telah diselesaikan melalui rapat melibatkan kepala lingkungan, lurah, dan camat.

Transfer depo akan diganti dengan menyiapkan mobil bak terbuka untuk mengangkut sampah warga. Masyarakat diminta mengatur jadwal pembuangan sampah, apakah mulai pukul 06.00-10.00 WITA atau 18.00 – 23.00 WITA. “Pokoknya kami siap mengakomodir permintaan dari masyarakat,” kata Denny.

Ia menjelaskan, transfer depo ini sebenarnya telah ditutup karena adanya peningkatan kualitas Jalan Batu Bolong. Permasalahannya, warga membuang sampah sembarangan karena menolak membuang sampah di TPS Kelurahan Jempong. Pihaknya berinisiatif kembali membuka sementara depo sampah agar warga tidak kesulitan membuang sampah.

Denny menegaskan, transfer depo akan ditutup sesuai permintaan warga dan diganti dengan menyediakan kendaraan operasional keliling untuk melayani pengangkutan sampah. “Warga mau tutup kita ikuti aspirasinya. Tetapi tetap kita siapkan kendaraan operasional keliling untuk melayani pengangkutan sampah,” demikian kata dia. (cem)



RELATED ARTICLES
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -


VIDEO

Recent Comments