spot_img
Minggu, Desember 22, 2024
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMDua Varietas Kota Mataram Terdaftar di Kemenkumham

Dua Varietas Kota Mataram Terdaftar di Kemenkumham

Mataram (Suara NTB) – Dua varietas tanaman yakni Mangga Mentaram dan Duku Ruslan telah terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) sebagai varietas asli atau milik warga Kota Mataram. Dua varietas ini tercatat sebagai potensi indikasi biografis.

Kepala Dinas Pertanian Kota Mataram, Drs. H. Muhammad Saleh ditemui pada Jumat 13 september 2024 menerangkan, dua varietas tanaman yakni Duku Ruslan dan Mangga Mentaram telah dikukuhkan atau didaftarkan di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagai varietas asli atau milik asli warga Kota Mataram. Dua varietas ini tercatat sebagai potensi indikasi biografis. “Kita bersyukur dua varietas Kota Mataram yakni Duku Ruslan dan Mangga Mentaram dikukuhkan sebagai potensi indikasi geografis di Kemenkumham,” terang Saleh.

Meskipun tercatat sebagai hak kekayaan intelektual kata Saleh, dinilai Itu belum cukup. Artinya, perlu penanaman lebih banyak dan pengelolaannya dimulai sejak ditanam sampai panen sehingga harus terkoordinasi dengan baik.

Penanaman dan pengelolaan ini perlu ada lembaga organisasi kemasyarakatan yang mengelola. Dinas Pertanian kata dia, akan membentuk kelompok masyarakat peduli indikasi geogratis untuk dua varietas itu.

Dua varietas ini akan ditanam di lahan milik pemerintah daerah dan halaman rumah milik warga. “Kita akan jadikan pilot project untuk menanam di halaman rumah milik warga,” jelasnya.

Saleh menjelaskan, Mangga Mentaram sebenarnya telah ada sejak 1.885 Masehi. Kala itu, Kerajaan Mataram memberikan bibit tanaman mangga kepada Raja Karangasem sebagai buah tangan. Akan tetapi, pohon mangga ini tidak pernah dipublikasikan sehingga di tahun 2009 diluncurkan bersamaan dengan Duku Ruslan.

Mangga Mentaram sendiri memiliki ciri-ciri buahnya manis, memiliki daya tahan lama walaupun matang tidak akan berubah warna menjadi kuning dan tidak cepat membusuk. Tekstur rasanya berbeda dengan mangga lain pada umumnya. Demikian pula dengan Duku Ruslan walaupun hijau sudah manis. “Duku Ruslan berbeda karakternya seperti Duku Palembang,” jelasnya.

Untuk pengembangan dua  varietas mulai ditanam di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Pagutan, rumah warga serta kantor pemerintah baik tingkat kota, provinsi dan pusat yang berkantor di Kota Mataram. Untuk produksinya diakui, belum terlalu banyak sehingga perlu pengembangan lebih masif. (cem)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -





VIDEO