Mataram (Suara NTB) – Sebanyak 35 guru SMKN 7 Mataram mengikuti kegiatan Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia ( UKBI). Kegiatan tersebut terbagi menjadi dua sesi. Sesi pertama hari Rabu tangal 11 September 2024 diikuti 28 guru dan sesi kedua berlangsung Kamis 12 September 2024 diikuti 7 guru.
Humas SMKN 7 Mataram Baiq Nurul Husna , SPd., M.Pd., mengatakan UKBI dikemas dalam format tes adaptif yang mana UKBI memiliki fungsi yang amat strategis, tidak hanya untuk meningkatkan kualitas bahasa Indonesia serta penggunaan dan pengajarannya di dalam dan di luar, tetapi juga untuk memupuk sikap positif dan rasa bangga masyarakat Indonesia terhadap bahasanya.
Dijelaskannya, UKBI adaptif ini mengukur kemahiran berbahasa penutur bahasa Indonesia yang ujiannya disesuaikan dengan estimasi kemampuan peserta uji, mulai dari kemahiran terendah hingga kemahiran tertinggi.
Waka Kurikulum SMKN 7 Mataram Rosa Febriani, S.Pd., menambahkan UKBI ini terdiri dari lima seksi, yaitu seksi I mendengarkan. Dalam seksi mendengar ini peserta akan disajikan prolog untuk menjawab soal yang sudah disiapkan.
Seksi II Merespons Kaidah, seksi III Membaca, Seksi IV Menulis dan Seksi V Berbicara yang dilaksanakan secara daring. Namun untuk guru-guru SMKN 7 Mataram sampai Seksi IV saja.
- Yusuf, S E, salah satu peserta UKBI mengakui, jika kegiatan ini sangat bermanfaat sekali, karena dapat memahami cara menuturkan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta bisa menulis sesuai kaidah atau sesuai dengan Ejaan yang disempurnakan (EYD).
‘’Dan yang paling dirasakan oleh hampir sebagian guru adalah pada Seksi Menulis, karena menulis ini tidaklah semudah apa yang di bayangkan karena sudah ada tema yang disiapkan maka harus menulis sesuai tema nah di sinilah yang agak berat,’’ ungkapnya.
SMKN Mataram menggelar UKBI bekerja sama dengan Kantor Bahasa NTB karena SMKN 7 Mataram adalah salah satu SMK Pusat Keunggulan yang ada di NTB dan UKBI ini adalah salah satu program dari SMK Pusat Keunggulan. Program SMK PK merupakan program pengembangan SMK dengan Kompetensi Keahlian tertentu dalam peningkatan kualitas dan kinerja yang diperkuat melalui kemitran dan penyelarasan dengan dunia industri, dunia kerja, yang akhirnya menjadi SMK rujukan yang dapat berfungsi sebagai sekolah penggerak. (ham)