spot_img
Kamis, September 19, 2024
spot_img
BerandaPENDIDIKANSMAN 1 Kayangan Harapkan Hasil Sulingjar sebagai Acuan Perbaikan Mutu Sekolah

SMAN 1 Kayangan Harapkan Hasil Sulingjar sebagai Acuan Perbaikan Mutu Sekolah

Mataram (Suara NTB) –  SMAN 1 Kayangan telah melaksanakan Survei Lingkungan Belajar (Sulingjar) bagi guru dan kepala sekolah secara bersama-sama pada Rabu, 11 September 2024. Survei lingkungan belajar merupakan bagian dari Asesmen Nasional 2024. Pihak SMAN 1 Kayangan berharap, hasil survei lingkungan belajar bisa menjadi acuan untuk memperbaiki mutu sekolah.

Kepala SMAN 1 Kayangan H. Moch. Fatkoer Rohman, S.Pd, M.Pd., pada Selasa, 17 September 2024 mengatakan, pihaknya melaksanakan survei lingkungan belajar secara bersama-sama di Laboratorium Komputer bagi guru yang tidak memiliki laptop. Sementara guru yang memiliki laptop bisa mengisi di mana saja.

Menurutnnya, pelaksanaan survei berjalan lancar dan telah diikuti 100 persen guru di SMA 1 Kayangan. Survei lingkungan belajar jenjang SMA bisa diikuti oleh guru dengan jadwal pada 11–24 September 2024.

“Harapan saya bisa benar-benar memotret lingkungan belajar sekolah sebagai acuan membuat program untuk perbaikan mutu sekolah,” harap Fatkoer terhadap pelaksanaan survei lingkungan belajar ini.

Sebelumnya, Fatkoer mengatkan, walau guru bisa mengisi di mana saja dan kapan saja, tetapi pihaknya tetap akan memfasilitasi para guru mengisi Sulingjar. “Untuk memastikan guru mengisi Sulingjar, kami buatkan jadwal khusus supaya tidak ada kendala,” ujar Fatkoer.

Ia berharap guru dan siswa mengisi secara objektif agar bisa memotret dengan benar kondisi lingkungan belajar sekolah. Total guru yang akan mengisi Sulingjar 40 orang. “Harapannya juga semoga lancar tidak ada kendala,” pungkas Fatkoer.

Koordinator Teknis Asesmen Nasional Bidang SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB, Purni Susanto pada Kamis, 22 Agustus 2024 mengatakan, pada rangkaian ANBK 2023 lalu, banyak kendala yang sering terjadi saat Sulingjar. Kendala itu, antara lain survei tidak dijawab lengkap, banyak guru yang tidak mengisi. “Hingga jawaban tidak akurat alias asal-asalan,” ungkap Purni.

Terkait persoalan tersebut, pihaknya meminta agar sekolah mengisi survei secara bersamaan. Hal itu untuk meminimalisasi kendala seperti tahun 2023 lalu.

“Sekolah dapat memfasilitasi kegiatan pengisian survei pada waktu dan tempat tertentu di luar jam dinas agar pelaksanaannya mudah dikontrol, sekolah dapat mengkoordinirnya,” ujar Purni, yang juga Sub Koordinator Kurikulum Bidang SMA Dinas Dikbud NTB.

Komponen asesmen nasional terdiri dari Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), survei karakter, dan survei lingkungan belajar. Untuk AKM terdiri dari literasi dan numerasi. Survei karakter terdiri dari enam sub topik yang akan disurvei. Diharapkan dari hasil survei karakter akan keluar sebuah paradigma profil pelajar yang disebut profil pelajar Pancasila. Sementara, survei lingkungan belajar, berupa survei kondisi belajar, metode belajar, dan lainnya. (ron)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -


VIDEO