spot_img
Sabtu, Desember 21, 2024
spot_img
BerandaHEADLINEHindari Permainan Harga, Manajemen Hotel Terapkan Pola ‘’Business to Customer’’

Hindari Permainan Harga, Manajemen Hotel Terapkan Pola ‘’Business to Customer’’

Mataram (Suara NTB) – Event MotoGP merupakan momen yang sangat penting bagi semua kalangan. Bagaimana tidak, dengan event ini berdampak pada banyak sektor. Salah satunya, pada tingkat keterisian kamar hotel.

Bagi pengelola hotel, mereka juga merasakan dampak dari pagelaran event MotoGP. Bahkan kamar -kamar di hotel sudah dipesan (booking) jauh hari sebelumnya. Seperti diakui General Manager Lombok Astoria Saeno Kunto, jika pihaknya berupaya menjaga agar tamu -tamu yang menginap di zona 2, seperti hotel yang ada di Kota Mataram dan Lombok Barat tidak berat terhadap biaya penginapan selama menonton MotoGP.

Kepada Suara NTB, Kamis, 19 September 2024, Saeno Kunto, mengakui, jika pihaknya dalam menjual kamar hotel tidak melibatkan pihak ketiga (broker). Pihaknya juga berusaha memberikan pelayanan maksimal terkait masalah harga kamar hotel. Dalam hal ini, pihak manajemen hotel langsung berkomunikasi dengan pihak pemesan (business to costumer), sehingga bisa menghindari adanya penerapan harga yang tidak sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan.

“Jadi kami direct selling. Jadi kami, business to costumer (B to C) Tidak ada business to business (B to B). Kami menghindari jualan seperti itu, kenapa? Dari tahun ke tahun tidak pernah jualan B to B, tapi langsung B to C. Kalau business to business khawatir timbul lonjakan harga yang luar biasa, sehingga itu bisa menjadi atensi penggemar MotoGP,” terangnya.

Disinggung terkait tingkat pesanan kamar hotel jelang MotoGP, diakuinya hingga saat ini sudah 80 persen. Sementara 20 persen kamar hotel yang masih belum dibooking masih menunggu konfirmasi dari salah satu BUMN di Jakarta untuk menginap saat event MotoGP berlangsung.

“Kami masih menunggu konfirmasi dari beberapa teman teman dari BUMN, terkait kunjungan para direksi dari Jakarta ke Lombok. Jadi kami masih menunggu,“ tambahnya.

Menurutnya, harga kamar hotel hampir sama dengan tahun lalu sesuai dengan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 9 Tahun 2022. Meski demikian, pihaknya sampai sekarang belum menerima Pergub mengenai tarif kamar hotel untuk perhelatan MotoGP tahun 2024. ‘’Mungkin sudah masuk ke hotel. Nanti saya cek,’’ ujarnya.

Kondisi serupa juga  ungkapnya, dialami oleh manajemen hotel lain yang ada di Kota Mataram dan Lombok Barat serta daerah lain di NTB. Namun, pihaknya tetap berkomunikasi dengan pihak Dinas Pariwisata Provinsi NTB terkait surat edaran penerapan harga kamar hotel saat MotoGP.

Sementara Kepala Dispar Provinsi NTB Jamaluddin, S.Sos., M.T., mengaku sudah memberikan imbauan kepada manajemen hotel terkait penerapan standar harga kamar hotel saat MotoGP. ‘’Dari tahun kemarin sudah disosialisasikan ke para ketua asosiasi hotel dan para GM (general manager) hotel se Pulau Lombok. Bisa di-download juga di Google, terkait Pergub 9 tahun 2022 terkait harga batas atas akomodasi pada saat event MotoGP,’’ terangnya.

Pihaknya juga mengharapkan semua pihak memberikan rasa yang nyaman kepada wisatawan atau penonton MotoGP dengan tidak menerapkan harga yang melebihi batas aturan yang sudah ditetapkan. Tidak hanya itu, Dispar NTB juga mengimbau kepada penonton MotoGP tidak mencari penginapan di kawasan Mandalika, karena sudah disediakan bagi kru, pembalap dan panitia penyelenggara.

Dalam hal ini, penonton bisa mencari penginapan di kawasan penyangga, seperti hotel yang ada di Lombok Tengah di luar kawasan Mandalika, Lombok Barat, Kota Mataram atau di Lombok Timur, sehingga harga hotel atau penginapan yang lebih terjangkau. Pihaknya juga menjamin masalah transportasi menuju ke Sirkuit Mandalika atau kembali ke hotel tidak ada masalah. Termasuk bagi yang memiliki sepeda motor atau kendaraan lainnya bisa menggunakannya, karena dengan menggunakan kendaraan sendiri bisa singgah belanja di pusat oleh-oleh yang ada. (ham)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -





VIDEO