spot_img
Jumat, September 20, 2024
spot_img
BerandaPENDIDIKANTingkat Partisipasi Pengaruhi Hasil AN

Tingkat Partisipasi Pengaruhi Hasil AN

Mataram (Suara NTB) – Tingkat partisipasi dan keterisian Survei Lingkungan Belajar (Sulingjar) mempengaruhi pelaporan mengenai input dan proses pembelajaran. Karena itu, SMAN 1 Mataram menjadwalkan pengisian Sulingjar secara bersama-sama semua guru di Laboratorium Komputer SMAN 1 Mataram pada Kamis, 19 September 2024.

Wakil Kepala Bidang Kurikulum SMAN 1 Mataram, Burhanudin pada Kamis, 19 September 2024 mengatakan, semua guru turu mengikuti Sulingjar terjadwal tersebut. Pengisian Sulingjar yang diikuti 79 guru SMAN 1 Mataram itu berjalan aman dan lancar. Para guru tersebut dibagi ke dalam tiga ruang laboratorium.

“Survei ini bertujuan untuk memotret berbagai aspek yang terkait dengan lingkungan belajar di kelas maupun di tingkat satuan pendidikan, sehingga hasil AN 2024 memberikan informasi komprehensif mengenai input dan proses pembelajaran. Tingkat partisipasi dan keterisian instrumen survei sangat berpengaruh terhadap hasil analisis dan pelaporan mengenai input dan proses pembelajaran tersebut,” jelas Burhanudin.

Survei lingkungan belajar jenjang SMA bisa diikuti oleh guru pada 11–24 September 2024. Walau Sulingjar bisa diisi di mana saja dan kapan saja sesuai jadwal tersebut, tetapi SMAN 1 Mataram memilih untuk menjadwalkan pengisian bersama-sama semua guru. Hal itu dilakukan demi tersajinya informasi hasil AN 2024 yang komprehensif.

“Terlebih lagi kepala satuan pendidikan dan pendidik (guru) jenjang menengah wajib mengisi jawaban dari seluruh pertanyaan di dalam survei. Kami harapkan hasilnya lebih baik dari tahun lalu,” ujar Burhanudin.

Sebelumnya, Koordinator Teknis Asesmen Nasional Bidang SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB, Purni Susanto pada Kamis, 22 Agustus 2024 mengatakan, pada rangkaian ANBK 2023 lalu, banyak kendala yang sering terjadi saat Sulingjar. Kendala itu, antara lain survei tidak dijawab lengkap, banyak guru yang tidak mengisi. “Hingga jawaban tidak akurat alias asal-asalan,” ungkap Purni.

Terkait persoalan tersebut, pihaknya meminta agar sekolah mengisi survei secara bersamaan. Hal itu untuk meminimalisasi kendala seperti tahun 2023 lalu.

“Sekolah dapat memfasilitasi kegiatan pengisian survei pada waktu dan tempat tertentu di luar jam dinas agar pelaksanaannya mudah dikontrol, sekolah dapat mengkoordinirnya,” ujar Purni, yang juga Sub Koordinator Kurikulum Bidang SMA Dinas Dikbud NTB.

Komponen asesmen nasional terdiri dari Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), survei karakter, dan survei lingkungan belajar. Untuk AKM terdiri dari literasi dan numerasi. Survei karakter terdiri dari enam sub topik yang akan disurvei. Diharapkan dari hasil survei karakter akan keluar sebuah paradigma profil pelajar yang disebut profil pelajar Pancasila. Sementara, survei lingkungan belajar, berupa survei kondisi belajar, metode belajar, dan lainnya. (ron)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -


VIDEO