Mataram (Suara NTB) – NTB memiliki banyak potensi besar di bidang sumber daya alam (SDA), seperti mineral, batu bara hingga air dan angin. Khusus untuk angin atau bayu bisa dipergunakan sebagai pembangkit listrik.
Menurut Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi NTB H. Sahdan., S.T., M.T., potensi SDA angin ini jika dimanfaatkan sebagai mesin pembangkit bisa mencapai 1.500 MW. “Kalau potensi untuk tenaga matahari atau surya sekitar 2.600 MW,” ujarnya kemarin.
Diakuinya dalam membangun pembangkit listrik tenaga bayu butuh biaya yang tidak sedikit. Investor yang akan menanamkan investasi juga harus memiliki modal besar, karena dana yang dipergunakan dalam membangun jaringan dan membawa peralatan ke lokasi pembangunan juga tidaklah kecil.
‘’Namun, kalau sudah di-FS (Feasibility Study), perusahaan sudah melihat potensi keuntungan, mereka pasti mau berinvestasi,’’ ujar mantan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB ini.
Dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga angin, hal yang paling berat adalah memobilisasi peralatan pembangkit dari pelabuhan ke titik pembuatan pembangkit. Menurutnya, jika tiang pembangkit bisa dibongkar dan pasang saat membawanya. Namun, jika batang kincir angin harus dibawa utuh dan tidak bisa dibuka apalagi dipotong.
‘’Jadi kalau panjangnya 10 meter, 10 meternya dibawa. Kalau begitu kondisinya bisa dibayangkan sulit memobilisasi, karena harus melalui jalan raya, jembatan, tikungan rumah masyarakat dan ini butuh perlakuan khusus. Itu barangkali kendala yang dihadapi dalam merealisasikan pembangunan listrik tenaga angin ini,’’ ungkapnya.
‘’Jadi ketika mobilisasi membutuhkan, biaya tinggi, semakin tinggi biaya operasional pembangunan pembangkit ini,’’ tambahnya.
Sementara dalam membangun investor juga harus melihat banyak hal, terutama berkaitan dengan kelangsungan investasi di masa mendatang. Menurutnya, bisa saja investor membangun pembangkit listrik tenaga angin di lokasi yang dekat dengan pelabuhan atau jalan raya, namun jika dianggap tidak menguntungkan dan biaya investasi semakin besar, maka investor harus mencari ke tempat yang lain. Salah satunya lokasi di dekat pegunungan atau lokasi yang jauh dari pemukiman penduduk, namun dari sisi bisnis di masa mendatang akan memberikan keuntungan yang tidak sedikit. (ham)