Mataram (Suara NTB) – Program pendidikan vokasi bagi Sekolah Luar Biasa (SLB) di NTB tidak hanya dipusatkan di SLB negeri. SLB swasta juga didorong mengembangkan program vokasi. Sejumlah SLB swasta menerapkan program vokasi, bahkan telah meluncurkan sejumlah produk.
Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB, Dr. Hj. Eva Sofia Sari, S.Pd., M.Pd., pada akhir pekan kemarin, mengatakan, semua SLB baik negeri maupun swasta harus punya mitra untuk berkolaborasi untuk mendukung vokasi di sekolah masing-masing. Pihaknya berkunjung ke SLB Cinta Harapan, Aikmel, Kabupaten Lombok Timur pada pekan lalu. SLB tersebut memiliki vokasi tata boga, tata busana, dan saat ini sedang melatih siswa untuk membatik.
“Sudah ada produk yang dihasilkan SLB Cinta Harapan Aikmel, salah satunya sambal cumi pedas. Melalui program vokasi ini, SLB Cinta Harapan memotivasi siswanya untuk mendapatkan pengetahuan, pengalaman untuk lebih mandiri nantinya setelah mereka tamat belajar dari SLB,” jelas Eva.
Terkait pendidikan vokasi di SLB, pihaknya akan fokus bekerja sama dengan mitra terkait seperti SMK dan pihak Industri dan Dunia Kerja (Iduka). SLB vokasi mengacu pada kurikulum SLB yang lebih menekankan pada pendidikan keterampilan. Eva menyampaikan, dengan adanya keterampilan tersebut, para siswa bisa menciptakan lapangan kerja sendiri.
“Jadi bukan hanya sekadar teori tapi juga dapat diaktualisasikan atau diwujudkan agar bisa dinikmati masyarakat luas,” harap Eva.
Menurut Eva, ada 20 item keterampilan ditawarkan direktorat pendidikan khusus terkait SLB vokasi. Namun, sekolah hanya mengakomodir keterampilan yang sesuai dengan keadaan sekolah dan kebutuhan siswanya.
Kurikulum SLB memang diarahkan ke vokasi, tidak hanya untuk SLB negeri, tetapi juga SLB swasta. Menurutnya, kurikulum SLB vokasi ini penting diterapkan SLB karena adanya fakta lulusan SMA dari SLB cuma 2 persen yang melanjutkan ke perguruan tinggi. (ron)