Mataram (Suara NTB) – Universitas Muhammadiyah Mataram (Ummat) kembali merealisasikan Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) dengan mendorong pertumbuhan ekonomi pedesaan melalui kolaborasi bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat. Program tersebut berupa pendampingan pendaftaran legalitas usaha bagi pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Desa Beleka.
Program ini merupakan bagian dari Pengabdian Kemitraan Masyarakat yang didanai Hibah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Tahun Anggaran 2024. Program itu fokus membantu pelaku UKM memperoleh legalitas usaha resmi sesuai regulasi pemerintah, sehingga mereka dapat mengakses berbagai sumber daya, seperti permodalan, pelatihan, serta pasar yang lebih luas.
Tim Ummat, yang terdiri dari dosen-dosen berpengalaman seperti Syirril Ihromi, MP; Dr. Nurhayati; dan Dr. Ibrahim, bersama dengan mahasiswa, secara intensif memberikan pendampingan kepada masyarakat Desa Beleka pada 2 Oktober 2024 lalu. Bimbingan yang diberikan mencakup prosedur pendaftaran usaha, penyusunan dokumen administratif, hingga persyaratan kesehatan produk, khususnya yang berbasis makanan dan minuman.
“Kolaborasi dengan narasumber dari Dinas Kesehatan, yakni Ibu Dyah Hesti Nurul Adha, sangat penting, terutama karena banyak produk usaha desa berbasis kuliner yang memerlukan sertifikasi kesehatan agar bisa dipasarkan secara legal,” ungkap Ketua Tim Pengabdian, Syirril Ihromi.
Pendampingan ini tidak hanya berhenti pada aspek teknis legalitas usaha, tetapi juga menekankan pentingnya kesadaran pelaku usaha akan dampak legalitas dalam meningkatkan kepercayaan konsumen. Dengan memperoleh legalitas, produk dari Desa Beleka memiliki peluang untuk menembus pasar yang lebih luas, baik di tingkat regional maupun nasional. Produk yang telah terdaftar secara resmi memungkinkan pelaku usaha mendapatkan akses ke berbagai kesempatan, seperti kemitraan dengan usaha besar, serta peluang mengikuti program pemerintah atau swasta yang mendukung pengembangan UKM.
Dinas Kesehatan Lombok Barat memainkan peran penting dalam program ini, terutama dalam melakukan pengawasan terhadap produk yang dihasilkan oleh pelaku UKM. Narasumber dari Dinas Kesehatan, Dyah Hesti Nurul Adha, menjelaskan bahwa setiap produk makanan dan minuman yang diproduksi di Desa Beleka harus memenuhi standar kesehatan yang berlaku. Pengawasan dan sertifikasi yang diberikan oleh Dinas Kesehatan tidak hanya menjamin keamanan produk bagi konsumen, tetapi juga menjadi syarat penting dalam proses perizinan produk untuk dapat dipasarkan secara resmi di pasar lokal maupun nasional.
Kepala Desa Beleka, Islahuddin, S.IP., mengungkapkan bahwa program ini memberikan dampak yang signifikan bagi peningkatan ekonomi desa. “Kolaborasi antara Ummat dan Dinas Kesehatan Lombok Barat ini sangat kami apresiasi. Dengan adanya legalitas yang kuat, UKM di desa kami tidak hanya dapat berkembang lebih mandiri, tetapi juga berpotensi menjadi motor penggerak ekonomi lokal,” ujarnya.
Lebih lanjut, Islahuddin juga menegaskan pentingnya peran pemerintah dan perguruan tinggi dalam mendukung pemberdayaan masyarakat desa melalui program-program yang berkelanjutan. Ia menyampaikan rasa terima kasih kepada Rektor Ummat dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Ummat, serta memberikan apresiasi tinggi kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi atas dukungan pendanaan untuk program ini.
Program Hibah Pengabdian Kemitraan Masyarakat ini merupakan salah satu bentuk dukungan nyata dari pemerintah dalam upaya pemberdayaan UKM berbasis masyarakat. Dengan adanya pendampingan dan bimbingan dari akademisi dan instansi terkait, pelaku usaha di pedesaan dapat lebih memahami pentingnya legalitas dan peraturan yang berlaku, sehingga mereka dapat mengembangkan usahanya secara profesional dan berkelanjutan. (ron)