Taliwang (Suara NTB) – Tanaman yang ditempatkan pada taman pembatas di sepanjang jalan TGKH Zainuddin Abdul Majid (ZAM) oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sumbawa Barat menuai kritik warga.
Warga menilai tanaman yang ditanam pada taman pembatas di salah satu ruas jalan protokol kota Taliwang itu tidak tepat. Pasalnya tanaman tersebut bukanlah bunga melainkan pohon. Warga khawatir saat pohon-pohon yang jumlahnya ratusan itu membesar justru akan merusak taman dan bahkan bisa membahayakan pengguna jalan nantinya.
Mendapat kritik itu, DLH KSB memberikan klarifikasi. Menurut kepala DLH KSB, Mars Anugerainsyah, bahwa tanaman yang ditempatkan di taman pembatas jalan TGKH ZAM itu bukanlah pohon seperti yang dipikirkan warga, melaikan jenis bunga yang pohonnya tidak dapat membesar.
“Kami sudah dengar kritik itu. Tapi kami tegaskan yang kami tanam itu bukan pohon atau tanaman keras. Itu adalah salah satu jenis bunga,” cetusnya, Senin, 7 Oktober 2024.
Tanaman tersebut bernama bunga Tabebuya. Mars menjelaskan, meski karakternya seperti tanaman kayu keras namun batang bunga tersebut tidak dapat membesar layaknya pohon kayu pada umumnya.
“Dengan perawatan teratur tidak akan besar batangnya seperti mahoni atau pohon lain yang umum di pinggir jalan. Jadi tidak akan merusak atau membahayakan pengguna jalan,” klaim Mars.
Ia menuturkan ada alasan tersendiri mengapa pihaknya memilih pohon Tabebuya itu. Mars menyebut, tanaman asal Brazil itu bisa tumbuh tinggi dengan batang pohonnya yang tetap kecil. Tanaman itu juga saat musim berbunga sangat rindang sehingga bisa membuat jalanan tetap sejuk kalang siang hari.
“Dan juga kita tidak bisa menaman pohon penyejuk di pinggir jalan itu karena tidak ada ruang. Maka solusinya kita pakai taman pembatas dan tanaman Tabebuya yang menurut kami tepat karena pohonnya bisa tumbuh rindang,” papar Mars seraya menyebut kembang tanaman Tabebuya sangat indah.
“Kembangnya berwarna warni sehingga akan menambah estetika ruas jalan ZAM nantinya,” sambungnya.
Akan ada 219 pohon Tabebuya yang akan di tanam DLH KSB di sepanjang jalan TGKH ZAM. Mars menyebut, selain Tabebuya, beberapa jenis kembang lainnya juga akan ditempatkan sebagai tanaman sisipan di taman pembatas jalan TGKH ZAM. Seperti bunga Pucuk Merah, Arachis Phintoi, Agave Gigantea hingga kembang Walisongo Kuning.
“Penanaman sekarang dilaksanakan oleh pihak ketiga. Dan seluruh tanaman akan terlebih dulu dirawat oleh pelaksana sampai benar-benar dipastikan sudah tumbuh baru diserahterimakan hasil pekerjaannya ke kami,” tandas Mars. (bug)