Sumbawa Besar (Suara NTB) – Pemkab Sumbawa, menargetkan dalam rentan waktu dua bulan 4.000 pohon mangrove tertanam di sejumlah wilayah rawan terjadi abrasi khususnya lokasi pinggir pantai yang memiliki pemukiman penduduk.
“Jadi, untuk penanaman mangrove kita mulai di pulau Bungin selanjutnya kita akan bergeser ke Pulau Kaung, pantai Grlora, Labuhan Sawo dan terakhir di labuhan Terata sehingga total yang akan kita tanam sekitar 3.000-4.000 pohon,” kata Pjs Bupati Sumbawa, Dr. Najamuddin Amy, kepada wartawan, Selasa, 8 Oktober 2024.
Doktor Najam melanjutkan, penanaman mangrove ini sebagai upaya melestarikan lingkungan termasuk juga sebagai bentuk kampanye untuk menjaga lingkungan hidup. Tentu dalam penanaman yang dilakukan, Pemerintah melibatkan seluruh pihak mulai dari anak-anak, ASN, dan organisasi kepemudaan.
“Kita juga libatkan dari kalangan usaha seperti PT AMNT dan seluruh masyarakat yang berada di desa Bungin dan stake holder lainnya,” ucapnya.
Najam melanjutkan, persoalan lingkungan tentu menjadi atensi saat ini terutama penanaman mangrove apalagi Sumbawa ini sangat luas. Dimana bentangan dan pesisir pantainya sangat panjang dan salah satu yang harus dijaga jangan sampai terjadi abrasi pantai. “Abrasi pantai ini bisa kita cegah dengan penanaman mangrove. Apalagi fungsi mangrove ini jika kita jaga dengan baik bisa menjadi wahana wisata sekaligus sumber penghidupan ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Ia menambahkan, ”karena di situ (tanaman mangrove) akan tumbuh biota-biota laut kemudian ada juga rajungan, kepiting, dan itu sangat produktif untuk ekonomi nelayan dan masyarakat pesisir,” ujarnya.
Dirinya juga turut memberikan atensi khusus di wilayah Barat karena dianggap rawan terjadi abrasi. Tetapi khusus untuk tanaman mangrove tidak semua tempat bisa tumbuh, sehingga yang menjadi atensi adalah wilayah yang dekat dengan pemukiman penduduk.
“Jadi, abrasi yang kiranya akan terjadi di sepanjang pinggir pantai kita bisa tekan dengan pembangunan bronjong dan beton. Sehingga tidak mengganggu fasilitas publik seperti jalan,” tukasnya. (ils)