Mataram (Suara NTB) – Pembangunan proyek Bendungan Meninting yang berlokasi di Desa Bukit Tinggi, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat diperkirakan akan rampung pada akhir tahun 2024 ini. Penyelesaian pembangunan Bendungan Meninting di akhir tahun ini mengakibatkan mega proyek ini tidak bisa diresmikan oleh Presiden RI, Joko Widodo.
Sebelumnya, Pemprov NTB menargetkan Presiden Jokowi akan meresmikan dua proyek di NTB, yaitu Smelter dan Bendungan Meninting. Namun, karena proyek ini belum jadi, sehingga pada September lalu, Jokowi hanya meresmikan smelter PT Amman di KSB.
Asisten II Setda NTB, Dr. H. Fathul Gani, M.Si., mengatakan molornya pengerjaan Bendungan Meninting ini dikarenakan material untuk membangun proyek ini cukup sulit ditemukan. Yang mana membutuhkan batu khusus untuk pembangunannya.
“Bukan sembarang batu, di Lombok ada batunya. Tapi kalau membutuhkan ribuan ton kan butuh izin galian C. Itu juga butuh proses,” ujarnya.
Saat ini, sedang dibangun resevoir atau bagian utama bendungan yang ada di tengah-tengah bendungan untuk menampung air. “Itu yang paling urgent,” ujarnya.
Pembangunan ini diharapkan bisa rampung pada akhir tahun 2024 nanti. Sehingga di awal tahun 2025, bendungan ini sudah bisa dimanfaatkan. “Insya Allah tahun 2025 operasional, dipastikan karena kontrak (pembangunan) sampai akhir tahun,” lanjutnya.
Dengan diresmikannya Bendungan Meninting awal tahun nanti, dikatakan dapat mengantisipasi kekeringan di kawasan tersebut. “Wilayah Lombok Barat terutama. Kalau untuk antisipasi kekeringan, di beberapa titik sudah mulai turun hujan,” katanya.
Diketahui, daya tampung Bendungan Meninting ini mencapai 12 juta meter kubik, yang akan digunakan sebagai air irigasi dan sumber air masyarakat di sekitar lokasi. (era)