Selong (Suara NTB) – Berdasarkan data yang masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) jumlah rumah kumuh di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) tercatat sebanyak 32.000. Selama lima tahun terakhir ini, sudah ditangani sebanyak 6 ribu lebih. Sisanya siap akan secara bertahap dilakukan perbaikan. Pemkab Lotim komit untuk prioritaskan warga yang masuk kategori miskin ekstrem.
Demikian dikemukakan Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Lotim, Purnama Hadi menjawab Suara NTB, Jumat 11 oktober 2024
Khusus bagi yang ekstrem ini disebut jumlahnya 1.500. “Kita akan tuntaskan secara bertahap,” terangnya.
Sejak 2018-2024 beberapa program sudah coba dihadirkan untuk mempercepat perbaikan tidak layak huni menjadi layak huni. Antara lain berupa Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari Dirjen Perumahan pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). “Kita melalui Balai Pelaksana Penyedia Perumahan (BP2P) Nusa Tenggara I,” terangnya.
BP2P NT I ini fokus juga untuk penyediaan rumah warga yang masuk kategori miskin ekstrem. Tahun 2024 ini saja khusus di Kabupaten Lotim ada 320 unit untuk masyarakat miskin ekstrem. Harapannya ke depan ini ada tambahan lagi.
Ada tiga tahapan pelaksanaan, pertama 144 unit. Tahap kedua 88 unit. Tahap ketiga, rencana akan ditambah menjadi 150 unit. Rencana, semua warga yang mengalami miskin ekstrem ini bisa tertangani semua.
“Bantuan tetap kita dapat dari BSPS ini dan kita terus upayakan agar bisa segera tuntas,” ungkapnya.
Secara keseluruhan dari data Dinas Sosial Kabupaten Lotim, jumlah warga Lotim yang miskin ekstrem ada 50 ribu lebih. Tapi dilihat dari data Perkim, yakni berdasar pada kondisi rumahnya hanya 1.500 warga yang masuk ekstrem. “Sisanya ini yang akan jadi PR kita ke depan,” tambahnya .(rus)