Tanjung (Suara NTB) – Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Lombok Utara (KLU) memutuskan untuk menurunkan Tim Kesehatan Hewan untuk mendalami penyebab hewan ternak (sapi) masyarakat Gili Meno banyak yang mati. Dinas akan melakukan pengecekan lapangan untuk selanjutnya dijadikan dasar mengambil kebijakan dan tindak lanjut.
Kepala Dinas KP3 KLU, Tresnahadi, S.Pt., Jumat 11 oktober 2024 mengungkapkan, dirinya sudah memberi instruksi kepada jajaran untuk turun ke lapangan. Informasi adanya ternak peliharaan warga Gili Meno, Desa Gili Indah, tidak bisa dianggap sepele.
“Saya minta Tim UPTD Pemenang cek ke lokasi untuk memastikan penyebab kematiannya,” ujar Tresnahadi.
Instruksi untuk turun ke lapangan dilakukan Jumat sore. Sebagaimana informasi yang beredar di media massa tersebut, baru diterima pada Jumat sore.
Pihaknya pun bergegas mengambil langkah cepat, untuk mendalami setiap informasi yang berkembang. Terlebih lagi, peristiwanya terjadi di Dusun Gili Meno, yang saat ini kesulitan akan air bersih.
Kendati demikian, Tresnahadi menyatakan, belum bisa mengambil kesimpulan terkait dugaan yang menjadi penyebab banyaknya ternak yang mati. Pun demikian, apakah kematian ternak sebanyak 12 ekor tersebut berlaku dalam satu kejadian ataukah beberapa kejadian.
Pun demikian dengan potensi pengambilan sampel bagian vital ternak, belum dapat dipastikan apakah akan diuji laboratorium ataukah tidak. Namun ia meyakini, setelah tim turun ke lapangan, setidaknya kesimpulan dari sebab kasus kematian ternak akan diketahui.
“Perlu saya cek dulu, saya gak berani komen sebelum ada laporan dari staf,” tandas Tresnahadi. (ari)